Jumat, 01 Maret 2013

LPM : TRTR





"Aaahhhhh akhirnya aku bisa ketemu,." Heboh dan malu jadi satu.(Aslinya sih malu maluin)
Ojie,chibi F,Achid adalah member Travel Troopers yang pertama aku temui. Sempat nyasar sebelum sampai ke tempat janjian, maklum Mal-nya gedeee banget, trus tidak tahu timur-utara di mana.
Bahkan bertanya sama pak satpam pun masih tidak ketemu, akhirnya tanya mbak yang di depan restoran. Dia memberikan arah yang benar. Lah...ini kan restoran tadi siang? Buset..,kenapa bingung gini sih. Akhirnya aku masuk ke area foodcourt dan celingak-celinguk mencari tempat di mana mereka berkumpul. Tiba-tiba ada yang melambai, “Tante Ai ya...?!” Semua berteriak, “Sini..sini!!” eh, berteriak nggak sih?
“Akhirnya ketemu cicik juga, ketemu tante Ai, cicikkk...!!” Chibi F, Achid dan Ojie bergantian memeluk diriku . Ah aku syok, aku lagi tidak bermimpi kan? Aku beneran bisa ketemu member TrTr kan?
Kami saling sapa, jujur aku masih malu.. Tapi meskipun gugup dan malu mulutku langsung ngoceh nggak jelas. Sok akrab gitu..nggak ada jaim banget diriku ini. Lain kali kudu ngomelin diri sendiri,biar jaim-an dikit.

*Mundur beberapa jam.*

Sepanjang hari rasa deg-deg an mewarnai diriku, takut semua gagal, takut aku tidak sesuai harapan (lah emangnya Ai mau di lamar? *jitak*). Masih ingat, rasanya lebih parah daripada waktu mau ketemu cowok yang aku sukai, sempet merengek ke bos mami yang menyuruh  berolah raga, bahkan sedikit jengkel mendapati bos mami yang ngomelin aku karena badannya semakin tidak terkontrol (yang biasanya sih aku cuek, selalu tabah, selalu mendengarkan) tapi meskipun mami marah-marah tapi tetap mengantar aku. Awalnya aku menanyakan nama mal (lupa usulan temen di mal apa) tapi bapak kaget, “Ai jauh itu, Rp 200.000 naik taxi, minta ketemuan yang di tengah saja. Kita kan mau jalan di TA, jam berapa kamu janjian?”  Setelah bertanya temen di grup dan  disepakati untuk ketemu di GI, "lah nek situ lumayan deket," ujar bapak yang aku kasih tahu. "Non makan siang di GI aja ya, Ai janjian sama temen-temennya di sana." "Ya sudah, nanti baru jalan aja, eh sekalian deh aku ke kantor."  Ibu mami memutuskan mampir kantor .
 "Ai nanti kamu ikut jalan-jalan apa mau nunggu di sini saja? Di sini juga ada Gramedia, kamu nongkrong di sana saja." Kata bapak di sela-sela makan. "Di sini aja..." jawabku sambil mengunyah ceker ayam.
 "Ai mah gitu, nggak mau jalan-jalan sama aku," ucap Nana sambil manyun yang aku abaikan, dan masih asyik mengunyah ceker. "Na, kan Ai masih lama di Jakarta."  Bagaimanapun saya menyayangi anak ini, dan tidak pernah ingin mengecewakan.
 "Oh iya ya, nanti pokoknya malam tahun baru khusus main sama aku ya, nggak boleh janjian sama temen! Kudu ngerayain di rumah, kita beli martabak manis, tradisi kita." Aku jawab oke saja.
Waktu  cepat berlalu, keluarga bos tidak jadi meninggalkan GI, asyik jalan-jalan sembari nyari baju batik buatku. “Tante Ai di mana?” Bbm dari chibi Fetty membuat dadaku ingin meloncat! Serius, bunyinya kenceng dug dug begitu, aku senyum senyum sendiri dan memberitahu Nana kalau temanku sudah datang. Nana cemberut, entah selalu begitu, dia berkata saya lebih memilih ketemu teman daripada main sama dia. Menyuruh aku 10 menit lagi, bahkan membajak bbmku dan membalas bbm Chibi F. Oh iya, sempet membajak bbm seharian dan dia paling suka sama nama Ojie, masih enggak percaya Ojie yang di bbm Ai itu Ojie penyiar radio Gen Fm!

Grup tetap masih heboh, belum percaya kalau aku ini nyata, apalagi Dini belum muncul juga, jadi nunggu Dini yang telat untuk membuktikan kalau diriku ini nyata.

“Ah Diniiii!” ujarku dan kami langsung berpelukan. “Ah aku bisa ketemu kamu,cah Dini ah...” Entah aku meracau apalagi. Aku lirik-lirik sambil tetap malu, awalnya Dini kan galak banget kan sama aku, ah Dinnnni...ternyata kamu manis yah… selama ini aku merasa hanya diriku yang manis. Aku juga masih malu lirik Achid, hihi beneran anggun, chibi F ramah banget, oh iya...Ojie. Ojie hem... Cakep! Eh aku enggak bisa lihat lama-lama sih, malu juga kan, baru ketemu masa mau melototin orang? Ya akhirnya aku pakai kacamata buat lihat, beneran kok memang cakep. Di grup masih pada heboh, mas Cul masih ngotot tidak mau percaya kalau Dini dan Ai itu orang yang beda. Akhirnya kehebohan di tempat GI pun menular di grup.

Theo datang, di belakangku, trus salaman...eh…eh… Theo curaang! Masa aku nggak di-sun pipinya? Achid sama chibi di-sun pipi, Theo curaaaang!!  Trus aku sebenernya kan pengin dipeluk JhonTheo.. aku pingin di peluk cowok yang tinggi... Normal kan? Ini kok gara-gara Tao Ming Tse dan Sancai dan Ulfa yang bilang kalau mas Theo tinggi, tapi aku malu bilang, entar dikira aku cicik-cicik genit. Hahahah

Uliel menyusul kemudian langsung merangkulku...waaah kok Uliel ramah, kalau yang lain ramah, rame kan emang sudah sering, tapi Uliel kan susah digapai. Yang bener-bener buat aku malu, Uliel inget cerita yang aku tulis. Ah maaf ya aku buat kamu seolah-olah operasi plastik terus di Hongkong. Badannya kalo kesenggol badanku pasti mental tuh .
Setelah ngobrol ngalor ngidul,Theo dan Ojie dan lain membahas tempat-tempat yang akan dituju. Aku masih lirik-lirik Dini di sebelah kiriku yang asyik makan, dia hanya pilihanku untuk dilirik. Mau melirik Ojie yang di sebelah kananku, dia sedang asyik ngobrol .
Aku senang banget  sih bisa ketemu sebagian temen Travel Troopers. Mungkin teman-teman lain sedang sibuk, padahal aku pengin ditraktir Antho di cafenya Daniel.

0 komentar: