Sabtu, 24 November 2012

SI CEROBOH BERULAH

Ya lagi lagi siceroboh berulah.Kenalkan saya Aini...lebih cocok kalau disebut si Aini yang ceroboh saja kali ya? Sering sekali barang ilang, hape, cincin pun 2 biji,kalung 1 biji,gelang 1 biji,uang ,buku, bahkan yang lebih ekstrim ..pacar saya juga hilang ,kawin sama orang lain... * ini ilang apa kabur ya? *

ya ... malam ini,saya kehilangan hape lagi,hehhehe...sudah berapa kali ya dalam 13 tahun ini saya ganti hape? sepertinya lebih dari 9 x...kalau ga hilang ya rusak,(eh atau ganti karena memang pingin ganti deng)

Pertama saya kehilangan hape baru 7 bulan beli (sudah tidak ingat tahun nya) saya ingat nokia 7260/7620  (ada ga sih ? pokoknya yg mirip hurup S ) hilang di teras rumah,hahhahaa...
Yang ke dua lagi galau karena patah hati di tinggal nikah sama pacar ,bersender ditiang mall puri indah dan duduk manis di toko sepatu,eh tiba tiba hape juga raib.
Yang ke 3 hehehhe...ini lebih canggih,bb yang beli baru 5 bulan pun harus hilang. dari semua kehilangan yang paling bikin nyesek itu kenangannya,kalau nomer kita bisa urus dan kembali lagi....tapi segala foto,catatan semua raib.
karena saya suka berhayal dan menuangkan dalam tulisan di hape,jadi beberapa cerpen saya musnah..ah sebel kan? iya kan?kalau saya sih sebel banget.

cincin ,gelang dan kalung hilang?,keterlaluan sekali...emas hilang,bingung kan ? saya juga bingung,tapi ya sudahlah,anggap aja kurang ngamal. tapi ini engga sekalian kok,kalau gelang saya masih dijakarta,saya taruh di tangga rumah bos,dan hilang,cincin yang pertama hilang kebuang emak saya,karena kita heboh makan rambutan dan klengkeng tidak sadar kalau cincin yang iseng dipinjem kakak di taruh dimeja,kalung sudah di Manado hilang diantara tumpukan sarung tangan dan cincin ,entah ilang dimana (karena saya punya kebiasaan jelek,engga tahan pake sesuatu yang menempel,jadi sering kali saya lepas dan buat main main,hilang deh..sekarang sih engga punya apa apa yang nempel).

Kalau uang,yang paling berasa,karena saya ngibul alias membohongi emak saya,saya bilang kalau saya engga ada uang,tapi saya nyimpen uang (ga inget 1 juta atau 5 ratus) yang jelas uang saya gulung di dompet dan saya pamit ke jakarta lagi,sempet ambil 50 ribu buat beli minum.. dan sesampai jakarta saya juga tidak mengecek dompet,2 hari kemudian saya baru sadar kalau uang ilang. yah itu beneran kualat kan sama emak,habis itu ga mau deh bohong ,ngibul ngibul lagi.

banyak banget kecerobohan saya ,tak terhitung...tapi kalau dipikir pikir,masa sih saya urang ngamal?masa setiap barang ilang,mesti dibilang kurang ngamal...lah
bukannya ini murni kecerobohan saja ya?ah sudahlah..bb ilang,pasti saya kangen sama temen temen grup di trtr,ah kapan aku bisa beli lagi ya?




Kamis, 01 November 2012

Belum ada judul 3


Lanjutan kisah bukan (keluarga)cemara,berhubung ngayalnya sudah kelewat batas,harus cepat ditamatkan saja.
Siapa istri ariev? Kenapa Harry tambah ganteng setelah keluar penjara (kalau ini mah terinspirasi sama mas Ariel saja,dia keluar dari penjara juga tambah mateng)
Kenapa Husni seperti enggan membahas masalah hati?
 Baiklah daripada aku ngoceh ga jelas,ini aja deh baca lanjutan cerita gilaku.

***
Beberapa hari lagi ulang tahun Ulfa yang ke 17 , sempat terjadi perdebatan alot antara ke dua orang tuanya, papa Ojie ingin merayakan di hotel dan mengundang semua relasinya, tapi mama Achid merasa keberatan dan ngotot menolak,ia hanya akan mengundang tetangga-tetangga rumah saja dan mempertahankan keinginannya,  jarang sekali mama Achid begitu ngotot, dia hanya ingin merayakan hari istimewa anak tercintanya dirumah.
Papa ojie yang sangat memahami isi hati istrinya akhirnya setuju saja,mengalah akan kemauan istrinya. Meskipun kusak kusuk dibalik koran,dan tertangkap basah Husni. Husni melemparkan senyum menggoda. Ojie melemparkan tatapan bengis ke arah anak sulungnya. Entah apa yang membuat Husni senyum senyum menggoda papanya itu. Husni yang beberapa hari ini sering diomelin papanya segera berlalu. Entah kenapa akhir akhir ini papanya sering mengomel. Batin Husni selalu bertanya tanya,meskipun kadang ia tau jawabannya juga. Padahal Husni bukan anak anak lagi. Meskipun sering kali tingkahnya tidak menunjukkan kedewasaan juga. Apalagi kalau sudah menyangkut kucing kesayangannya. Bisa ribut sama anak tetangga . "Bikin malu saja." Gumam papa Ojie dengan sengaja.

Bagi Ulfa sendiri tidak masalah mau dirayakan dimana,toh pasti akan tetap berkesan buatnya,yang paling bahagia dia dikelilingi orang yang paling ia sayang,ada mama papanya dan tentu kakak tercintanya. Kakak yang selalu melindungi dan selalu ada untuknya. Kakak yang tak pernah ingin digantikan siapapun,asal ada kak Husni,Ulfa bisa tersenyum bahagia.
"Kak,kak Husni,nanti undang teman teman kakak ya kalau ulang tahunku."*
Husni langsung bereaksi... " Lah ga salah nih? Kok temen temen kakak yang diundang? "
"Engga ,pokoknya Ulfa mau kakak undang semua teman kakak yang dulu!"
Ulfa sengaja berkata seperti itu karena tak ingin kakaknya tau kepada siapa hatinya diserahkan.
Eh eh jangan Lupa Emmil di daftar undangan nomer 1 ya,kata Husni yang langsung mendapat protes Ulfa.
"Uuppps,aku punya rencana buat ngerjain dia." Kata Husni sambil memeluk adiknya.



Emmil yang tidak tau akan rencana usil Husni kini sedang mengobrol dengan bundanya.
"Bun,bundaaaa..."
"Apa sih nih anak,manggil manggil terus!"
"Emmil kangen Rere bun..."
" Asataga Emmil! Kalian kan masih ketemu disekolah? "
"Beda bun,biasanya Rere kan sering kesini,tapi semenjak ada ayah, Rere jarang main. Emmil kan kangen sama ayah sudah selesai bun." Rengek Emmil yang membuat bundanya tersenyum , mau tidak mau bayangan suaminya hadir dipelupuk mata.
"Bundaaaa! Malah bengong! Ayo bunda barusan mikiriin siapa? Mikirin ayah yaaaa? " Rupanya sifat usil Emmil tidak berubah.


Masuk cuk,tiba tiba terdengar suara ayah Harry di pintu,Emmil langsung larii..." ayaaaah... eh ada om Dimas, Emmil langsung menghampiri papa Dimas dan Om Billy dan menjabat tangannya, meskipun Emmil terkesan pencilatan,tapi bunda selalu mengajarkan sopan santun.
"Hallo jeng Dini tambah cantik saja" sapa papa Dimas tanpa rasa malu,memuji istri sahabatnya dan langsung mendapat lemparan bantal dari Ayah Harry, keterlaluan kon cuk! Dia itu istriku,ayah Harry langsung memeluk bunda Dini dari belakang, pecahlah tawa Papa Dimas ,Om Billy bahkan Harry sendiri. Aku bingung,kok kamu semakin berisi seperti itu,kamu seperti pergi pesiar saja? Tanya papa Dimas tanpa menyebut nyebut tempat tinggal ayah Harry selama ini. Ayah Harry tersenyum bangga dan dengan wajah berseri seri menjawab, aku disana tidak hanya tidur dan makan,aku disana bekerja menggunakan fisikku,dan aku juga aktif ikut kegiatan berbagai olah raga,jadi aku tidak ingin ketemu kalian terlihat tua renta,dan aku bangga dengan hasilnya,tidak sia sia aku melarang kalian teman teman dan keluargaku untuk menjauhi tempat itu,meskipun aku sendiri sering kesepian."
"Jadi kamu sudah siap bekerja lagi?" Tanya Om Billy.
 "Wah aku sudah siap,dan aku sudah memaafkan kekilafan culinary,semoga dia tidak ketakutan lagi dan kembali ke Indonesia."
" Kamu sudah tidak marah dan memaafkannya? Masih menganggap dia sahabatmu lagi?" Tanya papa Dimas dengan takjup,mau tidak mau ia bangga dengan sahabatnya,meskipun menderita selama 12 tahun,tapi jiwa pemaafnya luar biasa.
"Kemarahanku sudah luntur cuk, dan menganggapnya sahabat itu urusan lain,lagi pula aku sudah berkumpul dengan keluargaku dan kalian lagi,dan kalian tetap menerimaku. Apa salahnya aku memaafkan culinary,dia juga hanya manusia biasa,kilaf itu hal normal, kasihan dia kalau hanya gara gara masalah yang sudah kadaluwarsa ini dia harus mengungsi di Hongkong, lah aku saja belum pernah ke sana,kok dia seenaknya ngungsi kesana." Ucapnya yang sudah mulai ngacau.
" Aku bangga karo kowe cuk,bangga tenan! " Papa Dimas tanpa sadar mengucapkan bahasa jawa medoknya.


***
Pesta ulang Tahun Ulfa pun dirayakan dirumah dan halaman Rumah Emil,semua teman sekelas Ulfa di undang,bahkan ibu guru Fety pun menghadiri pesta muridnya dengan anggun. Meskipun bukan di ruang kelas,ibu Fety sempat menegur Rera dan Emil yang tidak bisa diam. Antho sang ketua kelas pun tak luput dari teguran ibu guru Fety ,karena dia dan Abang Galau hanya sibuk mondar madir melihat makanan yang tersaji,padahal belum saatnya di persilahkan makan. Dan setelah saatnya makan langsung menghambur tak mau antri.


Karena hampir semua teman Husni di undang,jadi setelah pesta usai ,suasana tetap ramai riuh,meskipun semua taman ulfa sudah berpamitan pulang.
Dokter dokter muda yang membuat Emil dan Rere mengumbar senyum sejuta watt nya,yang mendapat wajah manyun tak suka Ulfa,padahal kan niatnya ia yang mau tebar pesona,tapi ini malah kedua sahabatnya,ah entahlah... Sepertinya belum jadi sahabat,hanya kedua teman usilnya ini yang menikmati suasana,padahal ini kan ulang tahunnya.
" Kak Husni" bisik Ulfa dengan manja, "katanya mau ngerjain Emil? Kok ga jadi sih?" Ulfa mengingatkan kakaknya yang sepertinya lupa akan niat awalnya.
" Eh iya ya,kak Husni lupa,mungkin besok saja ya? Ga enak sama teman teman kakak nih." Jawab Husni yang merasa mulai luluh akan Emil,entahlah rencana untuk mengerjain Emil seperti menguap entah kemana,bahkan ia lupa kalau pernah berkata ingin memberi pelajaran Emil. Ia memandang Emil dan Rere bergantian, lamunannya melayang beberapa  tahun lalu,sewaktu ia masih berstatus koas... Pernah sekali waktu ia dekat dengan seseorang,seseorang yang membuat hatinya luluh,diberikan hatinya utuh untuk gadis itu. "Apakah dia punya  adik perempuan? Karena sifat dan kelakuannya sangat mirip." Gumam Husni tanpa megalihkan tatapan matanya. Emil dan Rere tidak tahu apa yang terjadi, mereka asik saja berceloteh dan tiba-tiba mata Rere bertemu dengan mata  Husni yang seperti menguncinya,meskipun hanya sekilas,Rere merasa diawasi gerak geriknya, hem ... Dia memang seganteng Yunho,tapi kalau dia seperti itu cara menatapnya,hiii..ngeri juga ah... Tanpa sadar Rere mengucapkan semua kata,yang ia anggap hanya bicara dalam hati.
" Eh kenapa Re?" Tanya Emil yang penasaran kenapa Rere ngomong sendiri,meskipun Rere sering ngomong sendiri tapi Emil tetap penasaran. Dan sekilas tatapan matanya menangkap kilat  mata Husni dengan pandangan yang aneh,kenapa tatapan Husni seperti itu? Seperti ingin menelannya hidup hidup.  Batin Emil yang melupakan pertanyaannya ke Rere.
 Eh kamu Emil ya? Tanya Sony teman Husni yang sejak tadi sibuk senyum senyum ke arah Emil.
"Kenalkan aku Sony,aku dokter temannya Husni."
Ih narsisnya nih Dokter Sony,Emil langsung menarik Rere yang tertawa geli melihat dokter Sony dengan tampang sang perayu . "Eh kenalin juga... aku Theo,aku temennya Sony,ikut di undang ke pesta ini karena aku juga temenan sama Husni." Celoteh Sony dan Theo tanpa rasa malu,meskipun di acuhkan para gadis. Wah rupanya pesonamu tidak mempan Son? Ucap Daniel yang diiyakan Heri dan Adhit. Bahkan Adhit tak berhenti meledek Sony dan Theo dan menantang  ingin ikut berkompetisi dalam  mengenal Emil dan Rere.
 Sayangnya Emil sudah lelah tebar senyum. Siapa suruh dari tadi engga mau kenalan. " Ayo masuk" Emil menarik Rere ke rumahnya.
" Yah Emil,kenapa kita sudahan sih! Kan aku masih belum kenalan sama mereka." Rengek Rere... " Lagian aku belum sempet ngobrol sama mas Husni. Ah mas Husni makin hari makin cakep saja siiiiih." Rere tak tahan menyimpan pujian dan kekagumannya. Meskipun tadi sempet bergidik ngeri melihat tatapan Husni,tapi Rere tetap tidak rela kalau Emil dengan paksa mengajaknya pulang.
"Emil!" Bentak Rere yang merasa diabaikan.
"Apaan sih Re! Aku sengaja tau ajak kamu masuk,biar mereka tambah penasaran! Kalau kita tebar pesona terus,yang ada kita yang ngejar mereka,aku kan ogah ngejar mereka... Jalan aja sudah malas apalagi suruh ngejar  trus kejar kejaran."
Rere bingung dengan penjelasan Emil yang tidak sinkron sama sekali.
" Tapi Mil... Aku ,aku kan mau ngobrol sama mas Husni." Rere tetap ngotot.
"Sudah deh,kamu kan tahu! Husni masih musuhku. Jangan ngobrol sama dia,apalagi berani naksir! Ancaman itu masih berlaku loh. " Emil mengingatkan Rere lagi.
" Yah Emil,entar aku aduin ke bunda Dini lo,kalau kamu suka berantem sama mas Husni. Kan bunda pernah pesen,kita ga boleh berantem sama tetangga. Khususnya tetangga sebelah." Katanya berapi api " aku jadi curiga deh,apa bunda naksir mas Husni ya? Kok..."
Belum  selesai Rere ngomong,Emil sudah memukul pundaknya dengan keras dan membuat Rere meringis menahan sakit,tapi tidak berniat membalas Emil.
"Re! Kamu ini...keterlaluan,mana mungkin bunda naksir Husni...ngacau kamu. Meskipun pertama lihat Husni bunda Histeris ya...ha ha ha..."
Rere dan Emil tertawa,mentertawakan tingkah bundanya dulu,meskipun  bundanya yang sekarang sudah menjadi lebih anggun tetap saja,Rere dan Emil mencari gara gara dan seringkali membuat bunda Dini terpancing.
"Re... Tapi aku lapar, tapi mau keluar lagi aku ya  malu." Ucap emil sambil mengelus perutnya...
"Syukurin,kapok... Siapa suruh tadi cuma tebar senyum,kelaparan kan? Syukurin,mana bunda ga masak kan hari ini?"
Emil langsung mengenadahkan tangan dan berdoa dengan khusuk "Semoga bunda ingat anaknya yang cantik ini dan segera pulang membawa berkat. Amin." Doa Emil yang ngacau membuat Rere terkikik geli.
Bunda Dini tidak tau kalau anaknya kelaparan malah masih asik dirumah sebelah.*
 Mama Achid sibuk mondar mandir dibantu oleh Bunda Dini.
Eh jeng Dini, kapan kapan kita pergi jalan jalan keliling negri tanpa mengajak anak anak yuk? Kepingin rasanya menikmati hari tanpa gangguan anak anak."
" Wah kemana jeng? Kemana? Yuk yuk..." Kata bunda Dini dengan antusias. Mendengar jalan jalan tanpa di ganggu Emil dan Rere membuat bunda Dini semangat. "Enaknya kemana ya jeng?" Achid malah bertanya balik. Eh kita mau pergi ber 2 saja atau mengajak para... Tunjuk bunda Dini dengan dagunya,kearah papa Ojie dan ayah Harry yang sedang asik mengobrol dengan kaum bapak.  "Eh enaknya berdua atau mengajak mereka ya?" Lagi lagi mamah Achid bertanya ,rupanya Achid sedang tidak fokus.
"Hem... Sementara ini kita rencanakan sendiri saja,entah nanti mau ajak mereka atau tidak itu urusan lain." Jawab bunda Dini dengan mata berbinar binar dan senyum mengembang.


.***
Mama ... Teriak Rere, mama Elly hanya bisa mengelus dada,setiap pulang dari rumah Emil memang Rere sering bertingkah begitu. " Iya kenapa teriak teriak lagi? Mama sudah bilang,jangan suka teriak teriak." Tegur Elly untuk kesekian kalinya yang hanya dapat senyum nyengir  anaknya.
" Ma,om Ariev mengundang dirinya sendiri mau datang makan malam besok sama istrinya,jadi mama suruh masak yang enak, sama minta kue kue bikinan bunda Dini."  Itu sih kalau soal kue Rere yang nambahin, Rere dengan wajah berseri seri sambil loncat loncat kaya kelinci,karena sebentar lagi Rere akan tahu siapa istri om Ariev,karena Rere amnesia tidak mengingat sama sekali,tanya mamanya malah dipikir bercanda,tanya papanya malah diajak tebak kuis tak berhadiah,benar benar tidak mempunyai petunjuk, tanya om Ariev malah kena omel,dikata ponakan yang tidak sayang om nya sampai melupakan istri omnya.  Padahal Rere benar benar penasaran. Dan Emil ,dia kan sama kaya Rere. Memang semua orang aneh.
Seperti hari hari sebelumnya Emil selalu memanjat pohon mangga,sekarang dia sering merasa kesepian,Rere jarang main,mau ngajak Ulfa dia segan,kurang cocok,Ulfa si gadis Solo itu,ah sudahlah... Hanya Husni satu satunya tempat dia mencari kepuasan untuk menyalurkan energinya yang sepertinya tidak pernah habis. Meskipun mereka sering adu mulut dan seringkali jengkel hatinya,dan ingin melempar sendalnya.
Tapi semenjak acara ulang tahun Ulfa lalu,sifat Husni berubah,jangankan usil menggodanya dan membuat mereka berantem, batang hidungnya pun tak pernah terlihat lagi,sudah lebih dari seminggu Emil naik pohon mangga setiap pulang sekolah,yang dilihat hanya si Husty, ah Husty keluar masuk pintu,apa dia kangen sama Husni yang menghilang ya? Batin Emil sambil tersenyum kearah Husty yang memandangnya dari teras dengan mata hijaunya,seolah olah mereka sudah menjadi sahabat saja.
Emil masih takut sama Husty,makanya ia tidak pernah main ke rumah sebelah,dan si Husty sepertinya sadar diri untuk tidak mengganggu Emil,seperti ada perjanjian tak tertulis antara Emil dan Husty...


Emil tetap melamun diatas pohon hingga dilihatnya bunda datang. Buru buru ia turun dari pohon dan berlari ke rumah, Emil berpura pura saja bangun tidur,karena bunda akan marah kalau melihat Emil bandel naik pohon.

Didalam kelas suasana berubah seperti pasar malam yang nunggu antrian naik komedi putar, semua mengerubutin Ulfa layaknya seorang artis,bukan hanya hari ini,tapi semenjak ulang tahunnya lalu,setiap pagi semakin rame saja meja Ulfa. para gadis berharap bisa berkenalan dengan kakaknya Ulfa. Dan Emil tidak tahan melihatnya,semenjak Ulfa datang,banyak yang memperhatikan Ulfa,bahkan si ketua kelas selalu curi pandang ke arah Ulfa dengan sembunyi sembunyi, kalau dilihat harusnya Emil yang jadi ketua kelas dan Rere sang wakil,karena mereka sudah layaknya preman kelas. Tapi Emil dan Rere tidak pernah mau mengambil beban itu, dan menghibahkan jabatan mulia itu kepada Antho. Emil hanya suka mengancam Antho sang ketua kelas yang malas ribut dengan Emil.
" Emang setiap hari Ulfa bagi bagi sembakau ya Re? Kok selalu banyak yang antri begitu?"  Tanya Emil yang baru saja masuk kelas dengan cuek dan melihat Rere manyun memonyongkan bibir mungilnya.
"Bukan,mereka seperti lebah itu cuma mau kenalan sama mas Husni." Kata Rere tidak suka.
"Loh kenapa mereka malah ngrubutin Ulfa ya? Kan Husninya engga ada juga?"
"Emil kamu ini bodoh atau lemot sih? Ya iyalah mereka mengerumuni Ulfa,secara Ulfa adiknya mas Husni. Kamu kan tau mas Husni itu cowok yang keren,baik ,dokter,mirip Yunho. Tau kan! Tuh... Kamu lihat, mereka semua mau kenalan,kamu juga mau larang satu sekolah untuk kenalan dan naksir mas Husni!" Bentak Rere yang jengkel dengan Emil karena diancam tidak boleh naksir Husni.
"Oh... Kok kamu marah sih Re sama aku? Lagian ya aku kasih tau,Husni tuh lagi ngilang."
"Hah ngilang gimana maksudnya? Aku tadi masih lihat punggungnya kok."
" Kok bisa sih? Aku sudah seminggu loh naik pohon mangga,cari dia...kok malah kamu yang ketemu sih?" Emil heran sendiri.
" Ish ... Emangnya mas Husni Tupai yang sembunyi di pohon mangga! Kamu kan tetanggaan, kenapa ga panggil saja,atau bbm kek."
" Yah Rere,kamu kan tau,aku takut sama Husty, dan bbm... Kamu menghina ya? Atau  amnesia kamu kambuh  lagi? Bunda kan tidak mengijinkan aku pake bb,bunda itu pelit atau ga gaul sih! Masa anaknya sudah besar begini masih ga diijinin beliin bb ya?"
" Iya nih,gara gara bunda,mama ikut ikutan ngelarang aku juga."
Mau minta nomer hape mas Husni bingung caranya,kalau pake bb kan enak ya,tinggal,minta pinnya dong mas. Kan begitu ya?"
Rere dan Emil saling mengeluh,mereka heran hari gini minta bb saja di larang,ah dasar bunda pelit.
" Ah sebel,mau minta ayah,pasti bunda marah." Keluh emil semakin menjadi.
"Kalau aku sih sebenarnya sudah mau dibeliin bb sama papa,tapi aku kan setia kawan sama kamu,aku takut kamu iri sama aku." Ucap Rere dengan sengaja.
Emil memutar matanya heran,"kok papamu baik banget sih? "
" Iya dong papaku kan emang baik." Rere membanggakan papanya...
Padahal papa Dimas tidak pernah berkata ingin membelikan bb anaknya,ini Rere yang jengkel sama Emil gara gara Husni.
" Mil... Emil." Bisik  Rere dengan takut takut. Bukan takut sama Emil,tapi takut apa yang akan di sampaikan ke Emil.
"Memangnya kamu beneran ya ngelarang aku , ga boleh naksir mas Husni? Beneran kamu ga mau temenan sama aku lagi? Kamu rela kehilangan sahabat baik seperti aku ini?"
Emil bingung,kenapa tiba tiba Rere membahas soal ini lagi.
"Tapi kan dia musuhku." Katanya cuek.
" Tapi kalau aku nekat naksir mas Husni,kamu mau apa?"
Emil terdiam dan langsung berfikir,Husni dan Rere? Kenapa tidak pernah dalam mimpinya.
Hati Emil membeku dan jengkel,dan sepanjang hari untuk pertama kalinya dalam kehidupan mereka saling berdiam diri. Semua gara gara Husni. Geram hati Emil.


Rere melihat mobil om ariev yang sedang mencari parkir dan tanpa pikir langsung menghambur keluar. Ia berlari tak sabar ingin melihat sosok istri om Ariev yang selama ini ia lupakan. Seorang wanita turun dari mobil sambil tersenyum ke arah Rere. Rere tertegun bingung dan syok, tapi hanya sedetik kekagetannya,karena tiba tiba tawanya meledak,Rere tertawa terbahak bahak sambil memegang perutnya,dan tawanya tak akan berhenti andaikan ia tidak sadar kalau tertawa didepan orang seperti itu adalah tindakan tidak sopan.
Rere berlari ke rumah dan berteriak memanggil mamanya .
"Mamaaaaa... Aku tahu sekarang istri om ariev mah aku tahu... "
Elly memandang dengan heran kearah anaknya yang tertawa terbahak bahak... "Rere! Berapa kali mama bilang? Bercanda kamu tidak lucu!" Tegurnya.
Rere langsung menutup mulutnya dan tawanya langsung menghilang,bibirnya langsung dimonyongkan. "Aku kan kemarin beneran lupa istri om ariev."
 Tapi setelah mendumel ga jelas,Rere berjalan kepintu lagi sambil berteriak memanggil papanya yang baru turun   benerin genteng... Dan tawanya pecah  untuk kesekian kalinya, papa Dimas sampai heran dibuatnya,dan sempat berfikir Rere salah minum obatnya. Ga nyangka selama ini ternyata istrinya om ariev orang yang Rere kenal. Rere menahan tawanya dan mempersilahkan Om ariev dan istrinya masuk.
Dengan malu malu Rere menyapa sang tante. Halo bu ...  eh tante...Rere jadi canggung untuk menaggil istri om Areiv.
Memang aneh sih,tapi ini kan bukan sinetron,jadi ya aneh lah.

TAMAT.