Minggu, 27 Januari 2013

MM Sony - Husni


Suara musik instrument mengalun merdu dengan suara lembut,memberikan efek tenang dan damai dihati yang mendengarkan,memang di rumah sakit tak mungkin memutar musik dangdut ataupun musik rock,bukan kerana ada larangan tertulis dari pemerintah,hanya saja dikhawatirkan,orang orang akan ribut karena semua pasti akan bergoyang bila mendengarkan musik seperti itu.dan tak mungkin juga memutar lagu Korea semacam Bigbang dan Super Junior  yang pasti akan membuat pasien terganggu dengan jeritan histeris para remaja yang kebetulan mendengar,dikira ada konser boyband kesayangan mereka  berlangsung. Seorang dokter muda memasuki pintu  putar dan langsung menuju ke lorong dimana sahabatnya berpraktek diruangan itu, dia memang tidak berpraktik pagi,dia mulai berpraktek sekitar pukul satu sampai pukul lima,karena masih termasuk baru,pasiennya belumlah terlalu banyak,tapi cukup banyak untuk seorang dokter yang baru berpraktek,memang,promosi dari mulut ke mulut itu sangat manjur,selain tampan ,dokter baru itu juga sangat ramah dan perhatian terhadap pasiennya,dan yang pasti sangat berkharisma,harusnya dia  juga menjadi bintang iklan atau model pria dewasa bahkan paling tidak pemain sinetron,pasti fans nya seantero negeri,beberapa resepsionis wanita menyempatkan melirik diantara kesibukan,seorang nenek diruang tunggu pun tak kalah terpesona,dia diam mematung,mungkin yang ada dipikirannya saat ini,andai si nenek masih muda,setidaknya ada kesempatan berbincang dan merayu dokter muda yang sungguh mempesona. Tiba tiba si dokter tampan itu menengok dan memberikan senyumannya,senyuman termanis yang pernah dilihat si nenek diusia senjanya, rasanya mau copot jantung si nenek,untung beliau duduk dikursi roda,andai berdiri sudah pasti jatuh tersungkur sangking bergetar kakinya... Ah meskipun aku sudah tua renta ,rupanya dewi fortuna berbaik hati,pesonaku masih bersinar hingga dokter muda pun menyempatkan untuk tersenyum,batinnya dan dengan kecepatan ala saras 008 beliau membalas senyum si dokter,tak mau menyianyiakan karunia Tuhan,dengan senyum yang penuh pesona,yang dahulu membuat beberapa pria bertekuk lutut ,termasuk almarhum suaminya sangat memuji senyuman itu,tuuuing,setelah tersenyum si nenek tertawa karena si dokter tampan sekarang tertawa ceria,beliau sudah lupa,kalau tertawa seperti itu,giginya nongol ke depan,gigi yang tinggal dua.

 "Pagi menjelang siang dok,"  sapa seorang suster cantik yang berdandan menor kepada dokter baru yang menghampirinya, dia tak lain adalah Husni yang baru pindah tugas dari Afrika.
"Pagi sus,dokter Sony nya ada?" Sony sahabatnya,seorang dokter yang flamboyan,dengan wajah cute nya selalu berlagak polos dan banyak wanita terjerat dan jadi korbannya,dan herannya para wanita tak pernah merasa sakit hati terhadapnya.
"Ada dok,sedang melamun sepertinya," jawab suster dengan senyuman genit,yang bertujuan untuk menarik perhatian doktr Husni,tapi gagal total,si dokter hanya melongos saja ,suster yang merasa keki hanya bisa menyerah kalah,batinnya,sia sia saja membuang tenaga. "silahkan masuk saja dok." Katanya dengan suara datar dan mau tidak mau membuat Husni tersenyum dalam hati. Bukan hanya sekali ini dia mendapatkan sinyal rayuan yang secara terselubung seperti tadi bahkan yang terang terangan menggoda dan mengajaknya kencan pun acap kali diterimanya,tapi Husni tidak pernah menanggapi,biasanya dia bersikap dingin atau pura pura tidak menyadari,dan itu lebih ampuh daripada dia menolak secara langsung,bukan hanya hatinya yang tidak tega,dia juga tidak ingin membuat para perawat malu.
 Husni pun langsung masuk keruangan Sony. "Heran jam segini melamun,padahal masih jam 10 pagi,bener bener dokter sarap tuh."
"Hai bro,sibuk ga?tapi sih ga perlu tanya,lo juga ga sibuk." Ucapnya sembari duduk dihadapan Sony,tak perlu menunggu dipersilahkan dulu. "entar sore kita nongkrong lucuk di cafe ya,ngopi ngopi saja ,gue mau kenalin seseorang." Husni mengedipkan mata.
Sony yang sedang membaca data pasien melongok dan tersenyum. Tumben nih si Husni  "Boleh,lo kan baru balik,emang siapa temen lo selain gue dan Genk ?" Meskipun Sony sekarang sudah tidak meminum kopi,tapi demi bisa melihat teman istimewanya Husni dia tak keberatan. "Ada lah,pokoknya ada." Tiba tiba hape Husni berdering menandakan ada telpon masuk,ekspresi wajahnya berubah seratus delapan puluh derajad,kalau tadi serius yang mengandung keisengan kini berseri seri bahagia,seperti anak kecil mendapatkan mainan.. Sony malas mendengarkan,jadi dia melanjutkan membaca,tapi sepertinya bukan obrolan rahasia antar sepasang kekasih,jadi Sony mendengarkan sambil lalu "iya,kakak tau,tapi belum bisa pulang malam ini adikku sayang.... oke tutup dulu ya,kakak lagi ngobrol sama temen nih.... bilang sama mama kakak juga kangen, .... ,iya nanti kakak usahakan pulang secepatnya, .... , iya nginep dong...oke bye dulu ya... Iya sun nya di terima" Husni menutup telponnya sambil terus mempartahankan senyumnya,dia sangat menyayangi adik semata wayangnya yang manja itu,semakin hari semakin cantik saja adiknya,dia harus ekstra hati hati menjaganya,kalau tidak,bahaya banyak lelaki yang...
"Adik lo Hus? Salam yah dari gue kalau lo pulang,dan bilang sun nya juga gue terima dengan sepenuh perasaan, buset cantiknya engga nahan deh adik lo itu,sayang itu adik lo,sedikit deh kesempatan gue." Nah ini salah satu contoh cowok yang harus dijauhkan dari adiknya batin Husni dengan ngeri.

"Hoooi,di sini.." Lambai Husni yang melihat Sony .
Sony melihat Husni duduk berdampingan dengan seorang gadis cantik,sepertinya cantik,karena si gadis masih menunduk,tak terpengaruh dengan kedatangan Sony bahkan membiarkan Husni dan Sony bercipika cipiki layaknya pasangan yang saling merindu. Padahal kalau dipiikir pikir mereka berdua juga tadi pagi ketemu,tapi entah mengapa tetap bercipika cipiki ria,mungkin sudah jadi tradisi antara mereka.
"Kenalin ini teman gue,Rin ini Sony,sahabat gue dan Son ini temen gue,Syahrini." Akhirnya Husni memperkenalkan mereka berdua setelah melihat tatapan Sony yang tak berkedip dan terpesona seperti itu.
" Ha ha ha ha "... Sony tak bisa menahan tawanya, yang membat Husni dan Shyahrini saling pandang.
"Lo kenapa ?"
"Engga papa sih,tiba tiba keinget hal lucu saja" jawab Sony masih dengan tawa yang tertahan.
Gila,namanya Shyahrini,engga banget deh,saingan nih sama si sesuatu yang cetar membahana  ,bukan hanya nama gaya dan dandanannya pun tak kalah hebohnya,nih cewek pasti ngefans nih sam si Syahrini,cuma nongkrong di cafe kok dandannya seperti mau nyanyi di panggung Agustusan,norak banget ,meskipun Sony berjenis kelamin pria dan berprofesi dokter,dia tidak pernah absen menonton acara infotaimen , apalagi pasiennya memang tidak sepenuh Husni,meskipun Husni dokter baru. Sony masih berfikir tentang Syahrini ,tapi analisa sony tak salah,lumayan cantik juga,asal topengnya dilepas,maksudnya topeng itu adalah make up yang super tebal,hem..sejak kapan Husni berubah selera sih,apa negara Afrika membuat mata Husni tak bisa melihat dengan benar, mungkin Husni butuh periksa mata dan ganti lensa tuh. Sony masih memandang Syahrini Takjup dan tak sanggup menahan diri...hahahaha...
"Son,lo ga kesurupan kan?" Husni masih kebingungan melihat tingkah Sony yang masih senyum senyum dan sesekali tawanya menyembur keluar layaknya gunung yang meletus,menggelegar tak peduli sekitar.
"Kamu mau minum apa?" tanya Shyahrini manja yang disengaja,dia merasa sahabat Husni sudah sangat keterlaluan, perhatian Husni langsung teralihkan.
"Gue mau ini ajah deh,tunjuk Husni, meskipun bilangnya ngopi ngopi ternyata dia tidak meminum kopi, malah memilih minuman lain, yang ternyata green tea. 
“ Lo mau apa Son?”
"Hem...apa ya? gue sebenernya kepingin green tea juga,tapi gue ga mau samaan kaya husni." Sony sungguh menyebalkan,tingkahnya membuat Husni ingin menjitaknya. "apa yaaa...apa gue minum kopi aja ya ? Hem...kayaknya ini enak.Gue mau yang ini deh, Prappio choco chip." Sony dengan lambat mengeja nama di buku menu, Setelah sempet kebingungan ingin memilih apa.
"Kalian sudah berapa lama kenal?kenal dimana? Ga mungkin disini kan?karena Husni baru balik satu bulan ini."  Itulah obrolan basa basi yang coba dilemparkan Sony,dia tak tahan dengan atmosfir yang seperti ini,saling membisu  . "Son!"... Tegur Husni yang langsung membungkam mulut Sony. Mereka menghabiskan waktu untuk berbagi cerita,bisa dilihat kedekatan Husni dan Syahrini,kadang kadang mereka lupa,kalau Sony masih didepannya,itu membuat Sony memperhatikan Syahrini lebih seksama. Banyak pertanyaan yang berkecamuk,ingin ditanyakan tapi tak mungkin diutarakan,hem...bagaimanapun tetap penasaran . "Wah sudah malam nih,cabut yuk" Husni tiba tiba berdiri dan menuju kasir,tak lupa tangannya secara posesif menggandeng Syahrini,dan ini tambah membuat Sony bingung. "Son lo mau langsung pulang apa mau jalan dulu,gue anter Rini dulu ya."
"Oh gue langsung pulang,jalan bareng aja ke depan,mobil gue ada didepan" selorohnya,merasa tidak rela,belum jadian,tapi sudah mulai mengusir sahabatnya. Rutuk Sony dalam hati. Huuuk.... Tiba tiba Sony menutup mulutnya.
"Aduh aku mual banget deh." Sony meringis menahan mual,dan  menahan sakit perutnya.
"Wah kamu ga bisa minum kopi ya?" Syahrini langsung menghambur mendekatinya dan melupakan kalau mereka dari tadi belum saling bicara.
"Iyah,ga bisa."
"Ih kamu kan dokter,masa ga bisa jaga kesehatan,sudah tau ga bisa minum kopi,tapi masih nekat!" Omel Syahrini bertubi tubi,yang hanya membuat Husni terbengong bengong. Sony pun tak kalah bengong,dia tidak menyangka si manusia super heboh yang cetar membahana itu bisa perhatian juga,wah sudah lama tidak ada cewek yang berani menegur kelakuan Sony,rasanya tidak menyesal kalau saat ini Sony pingsan karena asam lambungnya membengkak.... Sony merasa lebay,tapi hati siapa yang bisa mengontrol.

"Hallo dokter Husni. " sapa Sony dengan slengekannya dan tak lupa mencubit dagu Husni mesra,yang mendapatn tepisan garang. "Lo jangan ngondek deh Son." Hardiknya,malu juga kalau sampai terlihat suster jaga,bisa jelek nih image nya.
"Apa kabarnya Syahrini?" Ucap Sony tak menghiraukan Husni dan masih nekat colek colek manja.
"Baik baik saja kok,ngapain lo tanya tanya kabar Rini?"
"Yah,sekedar tanya kabar saja, hem... Lumayan cantik sih."
Husni melihat Sony dengan pandangan ngeri...semoga apa yang dia pikirkan hanya pikiran negatifnya semata.
 "Ha ha ha ... Wah,rupa rupanya salju dihati lo sudah mencair nih,hebat juga nih si Syahrini. Semoga kelakuannya ga kaya artis yang lagi naik daun itu,semoga hanya sama namanya aja ." Sony mengoceh tidak jelas,dia tak peduli dengan reaksi Husni yang hanya melotot tanda tak suka, baginya kisah Husni dan si Syahrini hiburan yang menyenangkan.apalagi melihat reaksi Husni yang seperti enggan menceritakan tentang gadis itu. "Selama lo masih ga cerita ke gue,jangan salahkan gue kalau nekat sendiri." Ancamnya dengan wajah menyebalkan .
"Badewe.... "
"Dok pasiennya sudah datang,langsung suruh masuk saja?" Seorang suster melongokkan kepala,dia sudah tau kalau ada dokter Sony,dan dengan sengaja menampakkan wajah ayu nya.
Sebelum Sony melanjutkan kalimatnya Husni sudah berdiri dan bersiap menyambut pasiennya. Dia membiarkan Sony menggantung omongannya. Diliriknya Sony dan tersenyum dalam hati. Dasar dokter sarap,lagi lagi hanya kata itu yang diucapkan.
" Weh... Gue pergi dulu deh,lo sibuk ." Sony menghambur keluar dan tak lupa menebar senyum mempesonanya kepada beberapa perawat dan mendapatkan kikikan centil. Sony sangat menikmati aura sang penguasa,sang penakluk wanita.

"Aku memang mulai menyukainya,tapi pertemuan yang tidak pada waktunya membuatku mengalah...persahabatan lebih indah dari cinta."

"Bagaimana kabarnya nih?alim alim saja?" Sony tersenyum setelah mengirim bbm ke Syahrini,dia tidak bermaksud lancang,tapi tangan dan fikirannya tak bisa dikontrol,ada penyesalan sedikit,tapi ditepiskan,toh dia tidak merebut gadis itu dari sahabat baiknya,Sony hanya berupaya ramah saja. Dan lagi...seberapa kuat ikatan mereka,Sony tau perbuatannya tidak patut dilakukan,tapi mana bisa dia bertahan diri,dan lagi Syahrini ini memang menggiurkan. Ckckckck...

"Hai... aku baik baik saja,kenapa bbm aku?" Meskipun jawaban sedikit judes tapi membuat Sony ingin berteriak .
"Engga apa apa sih,cuma sekedar tanya. Mau tanya Husni tidak mungkin kan?" Sony sudah mulai menggombal.
"Kamu engga lagi sibuk? Lagi apa ?"
"Oh,aku sebenarnya sibuk,sibuk bbm an sama kamu nih" duh Sony sudah layaknya Andre Taulany yang sedang merayu lawan mainnya di OVJ saja.
"Hi hi hi.. Bisa saja kamu ini."
"Kamu sudah makan?" Sony menjulurkan lidah,pertanyaan macam apa ini,pertanyaan kuno ,sudah tidak jaman. " Aku engga makan,kan aku lagi diet.kalau kamu,kamu sudah makan belum?jangan lupa ya...nanti maagnya kambuh."
"Wah...kamu badan sudah kaya boneka barbie,tapi masih diet?jangan keseringan diet ya... Oh aku sudah kenyang,membayangkan senyumanmu."
"Ah ..gombal kamu! Tapi makasih kalau senyumanku membuatmu kenyang,jadi tidak repot ngunyah nasi deh."
Entah bagaimana obrolan mereka berdua seperti layaknya kekasih,mereka lupa tentang Husni,sosok yang mempertemukan mereka.
Kejadian bbm an yang sangat mesra hingga rayuan gombal menjadi menu sehari hari antara Sony dah Syahrini,hingga mereka benar benar dimabukkan dengan racun asmara.

"Son,gue mau pulang nih,mama gue kangen..."
"Hem,salam yah"
Husni menyerngit,tumben tumbenan nih ga heboh.
"Adik gue lagi liburan nih,gue mau ikut ke Solo dulu."
"Hem...salam juga ya buat Ulfa."
Ada yang salah,Sony tidak pernah berhenti membahas Ulfa adiknya,tapi kenapa sekarang hanya ham hem saja.
Sepertinya Sony tersadar dengan keacuhan... " Wah,aku pingin banget bisa ketemu Ulfa lagi,tapi aku belum boleh cuti. Lo cuti berapa hari?"
" Gue cuti tiga hari." Husni sudah tidak ingin menjelaskan rencananya,sepertinya ada yang salah dengan sahabatnya itu.
Tiba tiba bb Sony berkedip,dan Husni melihat wajah Sony berubah menjadi merah,seperti pencuri ketahuan .
Yang menyebabkan Sony berubah warna ada bbm masuk,dan dia memang langsung terkejut,tidak menyangka gurauannya ditanggapin serius seperti ini. Semua salahnya,ternyata main main dengan perasaan memang tidak bagus,ternyata gurauan dan godaanny kini membuat seorang gadis yang awalnya hanya di coba coba menjadi mendalam. Sony membaca bbmnya lagi,sebait puisi membuat Sony semakin merenung.

merindukanmu tak ubahnya merindukan awan dimusim hujan,hanya ada warna kelabu,tak ada keceriaan,tapi tetap memberikan keindahan.

Apa yang harus dilakukan Sony?
Sony tidak ingin menyakiti Husni tapi dia juga tidak bisa memungkiri kelakuannya,dia merasa menyesal ,jalan satu satunya Sony harus jujur ,dia tidak ingin kehilangan sahabat baiknya. Husni menatap wajah Sony dengan nanar,ketakutannya selama ini ternyata terjadi,tapi sebagai sahabat …kejujuran Sony sangat dihargainya, Husni menatap Sony sebelum meninggalkan sendirian ,waktu satu minggu semoga menjadi waktu terbaik untuk merenung tentang persahabatan mereka selama ini.

Husni bertemu Syahrini lagi dari salah satu pasiennya,sewaktu melihat penampilan Syahrini Husni ingin tertawa, teringat pertama kali bertemu,meskipun dandanan yang norak tapi wajah Shyahrini terlalu cantik untuk di lupakan,ada sesuatu di wajah yang membuat seorang pria tergelitik untuk mempehatikan, ada sesuatu yang membuat Husni penasaran. Husni yang tidak pernah menanggapi rayuan dan godaan dari berbagai pihak,dari rekan sejawat,bahkan dari teman teman adiknya seperti tersihir melihat Syahrini. Perkenalan pun terjadi,Husni yang baik tapi sering bertingkah konyol menjadi sosok yang lembut,selayaknya Husni terhadap pasiennya.
Angan husni melayang satu bulan lalu,saat pesawat yang ditumpanginya transit di Hongkong menuju Jakarta.

*suara pesawat*

Suasana di dalam pesawat yang mulai rame

Seorang gadis dengan dandanan layaknya putri duduk merenung menatap lapangan dan beberapa pesawat yang sedang berjejer. Tak dihiraukan seseorang duduk disebelahnya,tak peduli dia tak ingin diganggu.
Setelah pesawat lepas landas pun dia masih tidak memperhatikan penumpang sebelahnya...angannya seperti melayang kedunianya sendiri,tidak pantas dengan dandanannya itu. Cukup lama dia tertidur, sewaktu terbangun makanan sudah tersedia di depannya,dan makanan Husni pun  sudah kandas dan bersih... Berapa lama aku tertidur? Bisiknya tanpa minta jawaban...sepertinya dia lapar,karena dengan antusias membuka dan menghirupnya dengan mata berbinar binar,meskipun sudah lumayan dingin tapi aroma masakan indonesia itu sepertinya masih menggelitik indera penciumannya dan membuatnya menelan ludah dan memakannya dengan lahap,. sepertinya gadis itu masih tidak memperhatikan sebelahnya.
Setelah makanannya kandas, dia berbisik lagi,dengan memejamkan mata, "entah mengapa aku selalu suka hidangan di pesawat,menurutku makan diatas awan itu sungguh indah,meskipun tidak benar benar diatas awan setidaknya biarkan anganku berhayal." Desahnya kesekian kali.
Dia memandang ke jendela...awan awan ini sungguh memberikan keindahan yang di suka gadis itu,tapi setelah sepuluh menit berlalu dia pun mulai kelelahan , tiba tiba dia menoleh mata dan mata saling terpaut , Husni sedikit tersentak,rasanya jantungnya mau copot,sebagai pria dewasa dia tidak memungkiri pesona gadis itu, dia sedang memandang gadis itu  mengikutin setiap gerakannya,melihatnya terkejut sadarlah Husni,dia pun tak ingin kepergok memandangnya.
Tiba tiba Husni memberikan senyum yang sangat mempesona,entah apa yang membuat membalas senyumannya,mungkin karena dia melihat Husni sebagai pria yang sopan, bukan pria yang genit,senyumnya memberikan kedamainan yang membara di hati Husni yang saat itu membeku.
entah kebetulan atau entah takdir,atau memang sudah saatnya semua berakhir. Disaat Husni bersama papa dan mamanya serta adiknya makan malam di Hotel,Husni melihat sesok wanita yang di kenalnya. Hatinya kecut, salju yang pernah mencair dihatinya pun kini membeku. Dingin...

Teringatlah dia kepada sahabat baiknya yang sudah satu minggu ini diperlakukan sebagai musuh.
Kamu tetap sahabatku. Hanya itu bbm yang terkirim,semoga sahabatnya memaafkan dan kembali seperti layaknya dulu.

Rabu, 16 Januari 2013

DUNIA HAYAL #3 : BYJ KEHILANGAN TAK SESAKIT INI.


 Aku harus memutuskan,memilihmu menjadi sahabat ,teman atau tetap bertahan mengharapkan kamu menjadi kekasihku.

Aku tentu berharap kamu bisa mencintaiku seperti aku mencintaimu,tapi rasa cintaku ternyata kau tepis tanpa ampun,tak kau beri kesempatan untuk tumbuh dihatimu.
 Aku lelah berharap,aku bahagia 3 tahun ini,tapi aku juga sedih,sakit hati dan kecewa.

Aku bertahan terus dan terus,berharap kamu membuat ini lebih mudah,tapi tidak,kamu tetap bertahan mengacuhkan perasaanku.

Yang aku harapkan kamu berkata kepadaku,lupakan aku,aku tidak mencintaimu!. Tapi tidak,kamu lelaki baik tapi pengecut,kamu hanya membiarkan aku mencintaimu dan terus berharap dalam asa.
Kamu hanya berani menjauhiku tanpa berani berkata... celakalah kamu,aku tak pernah bisa paham dan mengerti tanda yang kau berikan untuk menjauhi kamu ,kamu hanya bisa menghindari diriku bagai diriku virus mematikan.
Berkali kali aku bertanya,bagaimana kalau aku melupakan kamu,tapi kamu tetap berkata rela dan iklas kalau pertemanan ini membuatku terluka. Aku hanya memancingmu untuk berkata jujur,untuk berkata bahwa aku tidak pantas mencintaimu. Bukan sebaliknya...bukan seperti itu yang ingin aku dengar, aku tidak ingin mendengar kamu berkata kalau kamu tidak pantas aku cintai, karena yang sebenarnya kamu tidak pantas mencintaiku.

Aku berkata,apakah kau temanku?... Baiklah aku harus memilih,aku tidak ingin kehilangan perhatianmu,meskipun aku harus sadar,aku sangat mencintaimu,meskipun aku masih mengharapkanmu...

Kini aku memilihmu menjadi teman,aku harap kamu sadar,cintaku masih ada,tapi aku berharap cinta itu musnah disaat kau mengharapkan cinta itu.

KINI DIA TELAH DEWASA


Rasanya baru kemarin aku bertemu dan memandang wajah imut yang sangat menggemaskan.
Badannya montok dan bibir mungilnya tak henti hentinya menyemburkan ludah .

Rasanya baru kemarin aku mencuci popok yang bau pesing dan banyak kotorannya tanpa rasa jijik.

Rasanya baru kemarin aku melihatnya  merangkak dan bermain air kencingnya di saat tak ada orang melihat.

Rasanya baru kemarin aku melihat dia belajar berjalan dan terhuyung huyung menghampiriku dan celoteh lucu membuatku tak bisa berhenti mengajak bermain.

Rasanya baru kemarin aku terjaga semalaman di saat dia tumbuh gigi dan sakit panas.

Rasanya baru kemarin dia masuk play grup dan tak bisa aku tinggalkan dalam satu detik pun.

Rasanya baru kemarin aku mengantarkan dia masuk TK dan disaat kenakalan menghampirinya.

Rasanya baru kemarin dia masuk SD dan tak pernah sekalipun aku pergi darinya dan aku selalu ada untuk semua keluh kesahnya.

Rasanya baru kemarin aku meninggalkan dia .

Rasanya baru kemarin, tapi kini aku sadar,waktu telah berlalu,waktu tak pernah berhenti dan kini dia bukan lagi seorang baby,kini dia telah dewasa menjadi gadis cantik.
Tapi dia akan tetap menjadi gadis kecilku,meskipun aku tau,aku tak ada untuknya kini.

Love you forever ,miss u...

Dua Hati


Tepat jam 1 malam achid mendaratkan kakinya di Bandara Hasanudin Makasar,dia mengedarkan pandangannya mencari seseorang yang berjanji menjemputnya. Dalam angannya dia membayangkan seorang pria berkulit putih,berambut ikal, berkaca mata dan bercelana pink, iya bercelana pink . Achid tak bisa menahan senyum, celana pink paforit dokter Husni yang fenomenal.
Mereka memang belum pernah bertemu secara langsung sejak pertama berkenalan , tapi dunia maya tidak secupu dulu kini sudah canggih,bukan hanya lewat foto,mereka juga bisa bertatap muka lewat skype. Achid masih mengedarkan pandangannya kesegala arah,untunglah bandara jam 1 pagi ini sudah sangat sepi. Tak lama kemudian dilihatnya seseorang berdiri menyender ditiang penyangga gedung , tidak salah itu pasti Husni ,hanya saja segala bayangan yang tadi sudah tersusun rapi di benak Achid musnah,Husni tidak mengenakan celana pinknya. Tapi senyum Achid tak lepas dari bibir manisnya dan mulai melangkahkan kaki menuju arah Husni yang tetap bersender sepertinya belum sadar dengan kedatangannya atau pura pura tidak menyadari kehadirannya.
Tepat jam sepuluh malam Makasar di guyur hujan deras, Husni mulai panik,bagaimana  ini dia ingin menjemput Achid jam 12 tapi hujan malah seperti sengaja menghinanya. Terpaksa dia harus mengeluarkan mobil kesayangannya,dan sialnya dia baru sadar sang mobil sedang opname di rumah sakit alias bengkel. Terpaksa dia meminta bantuan adiknya yang sudah tertidur untuk menjadi sopir. Sang adik merasa terganggu dari mimpinya,sempat mau marah ... Tapi demi sang kakak yang baru balik dari negara antah berantah, ditekannya amarah dan mencoba mengerti, sebagai adik yang baik,dia sadar,kakaknya yang hebat, yang berjiwa penolong,yang sangat tampan ini, payah dalam menyetir mobil manual.
Setengah jam Husni menunggu di bandara,meskipun penerbangan terakir, tapi bandara ini terasa legang. Dia berdiri  menyender membayangakan pertemuan yang akan terjadi, ah ahkirnya dia bisa menemui salah satu teman TrTr yang aktif digrup bbmnya,dan besok juga akan bertemu dengan sahabat yang lainnya. Husni bengong membayangkan berbagai sekenario dalam kehidupannya kini,setelah pulang dari Afrika,dia seperti mendapatkan sesuatu yang sangat di impikan. Ketemu sahabat sahabatnya, berpetualang ke Papua,dan apalagi? Ah semoga ketemu cinta Laura*
Bayanan yang sudah menjelajah harus terhenti,dilihatnya seorang gadis anggun yang menggendong ransel hitam sedang menuju ke arahnya,tak perlu berpikir lama,karena dia mengenali,itu adalah Achid.

"Hai Chid"
" Hai Hus"
Setelah bersalaman,mereka sempet canggung,tapi sepertinya hanya sedetik. Mereka saling mengagumi pribadi masing masing.
" Eh ya, kenalin ini adik Gue"
" Oh ,ya Gue Achid,temennya Husni."
Adik Husni hanya tersenyum .
"Sini biar gue yang bawa ranselnya." Dengan lega Achid melepas ransel dan menyerahkan ke Husni,setelah menerima ransel yang lumayan berat itu bukannya dia yang membawa,tapi dengan songongnya dia menyerahkan ke adiknya,yang hanya tersenyum masam.
Husni melihat Achid  menahan hawa dingin. " Dingin Chid? Nih pake jaket gue  saja." Kata Husni sambil melepas jaket dan menyampirkan ke pundak Achid. Achid menerima jaket Husni dan rongga hidungnya  mencium aroma sabun,dan pelicin pakaian,aneh. Achid mengenakan dan berfikir. Ah adakah pria sempurna yang seperti ini?.
Ini Achid mau masuk Gua apa mau kondangan sih? Keluh Husni yang sudah mulai jenuh nungguin Achid di depan kamar,mau masuk Gua aja dandannya 2 jam. Setelah terbiasa tinggal di Afrika ,Husni agak mulai jenuh dengan adat di Indonesia yang masih mengedepankan jam karet , bukan .. bukan dia tidak bahagia,hanya saja dia merasa sedikit tertekan,dia merasa dia tidak layak menerima segala kemewahan disini,hatinya sedikit terusik,dia mengingat beberapa pasien yang ditinggalkan,dia mengingat beberapa anak anak yang pernah dirawat dan di buatkan cake karena sang anak sembuh dari sakit bahkan dibuatkan pesta ulang tahun,dengan meniup balon yang terbuat dari sarung tangan, hatinya pedih,dia sadar tidak seharusnya dia berpikir sempit,tapi melihat kehidupan pasien yang harus berjuang untuk hidup membuatnya sedikit gampang emosi,dia bukannya seorang pemarah,hanya saja sedikit masalah membuatnya mengeluh .
 Sebenarnya Achid menginap di rumah Husni,rumah Husni pribadi  seperti di film film itu, rumah Husni tertidiri dari Rumah induk dan rumah tambahan. tapi Achid tidak tahu,dia pikir ini rumah orang tuanya Husni.
Achid keluar kamar sambil menenteng jaket.
" Husni,jaket lo tertinggal semalam di kamar, sory gue lupa balikin." Katanya dengan pipi berwarna pink malu malu.
Wah mama Husni baik, Achid dibikinin sarapan dan teh hangat manis. Wah baik banget,dan cantik juga,pantes banget anaknya baik banget. Adakah mertua yang sesempurna ini. Lagi lagi Achid bertanya dalam hati.
Mereka berboncengan motor menuju Leang Leang yang konon katanya Goa nenek moyangnya Achid. Sepanjang jalan mereka disuguhi pemandangan yang indah,sawah yang hijau dan bukit bukit berbunga, ( bukit sebenarnya tidak ada bunganya) .  Sesampainya di Gua dengan jiwa mudanya Achid meloncat loncat menuruni tangga sambil merentangkan tangan dan menghirup harum tanah,lumut batu yang bercampur di udara . Tak tahan Husni memotretnya. Hemm segala keluh kesah Husni tadi ikut sirna melihat keceriaan Achid.
Mata husni menangkap sosok anak anak yang sedang bermain,tiba tiba dia teringat beberapa pasien yang ada di Afrika, kerinduan merasuk di dalam dadanya, dan spontan dia memanggil anak anak itu dan seperti ingin mengembalikan moment yang tidak pernah dilupakan.
"Eh adik adik,sini dong foto sama kakak Achid" Husni memanggil beberapa anak kecil dan menginstruksikan untuk bergaya chibichibi,anak anak mengerumuni Achid dan mereka kompak bergaya,sedangkan dia sendiri malah bergaya seperti pangeran.
Achid melihat hasil foto dan tak lupa senyumnya mengembang,wah seperti keluarga yang sempurna.batinnya yang lagi lagi mempertanyakan,adakah keluarga yang sempurna seperti ini. Setelah keliling  Bantimurung mereka menuju tempat janjian lain ,untuk makan siang bareng .
Akhirnya mereka sampai ke rumah makan Apong , bertemu dengan Harry dan memesan berbagai masakan,kepiting saos padang, kangkung hotplate,ikan bakar, cumi goreng tepung dan banyak lagi. Semua hidangan kandas tanpa tersisa.
Mereka berfoto foto ceria,mengobrol tanpa henti hingga dengan terpaksa mengakhiri semua untuk melanjutkan petualangan lagi.

 Sorenya achid dan Husni menikmati pallubasa,entah makanan ini yang sangat enak atau Achid saja yang sedang rakus ,tanpa jaim dia nambah dan habislah 2 mangkok. Dengan senyum malu malu Achid menghabiskan dan Husni hanya memandang dengan takjup. Setelah kenyang dan kekenyangan mereka melanjutkan perjalanan menuju rumah Husni untuk mandi dan menuju terminal bis,karena Achid akan bertolak ke Toraja .
Tiba tiba ban motor pecah,dan lebih sial diarea perkuburan.
" Ban nya pecah" kata husni heran,dalam hati berfikir... Ini pasti gara gara pallubasa dua mangkok deh.
" Wah kok bisa pecah sih? Lo pake ban bekas ya Hus?" Kata Achid spontan untuk menutupin kekagetannya, apa ini gara gara gue makan pallubasa dua mangkok ya?sampai berat badan nambah? Ah bukan ah,pasti gara gara ban Husni yang emang sudah gundul. Tapi kenapa milih di kuburan gini sih? Serem juga,mana sudah menjelang magrib begini,remang remang bikin bulu kuduk berdiri... Gue kan bukan Bella dan Husni bukan Edward si pasangan romantis minggu ini, yang memang terbiasa dengan kuburan,Mana nyamuk banyak ,ucap Achid tanpa kata. Achid menghela para nyamuk yang berusaha berkenalan dengan kulit mulusnya sambil memandang Husni yang mulai kebingungan.
"Husni tertegun dengan kesadisan kata kata  Achid, tapi mau marah dia tidak mungkin,dia sendiri tidak tau,itu ban bekas atau baru,karena dia sendiri baru balik dari Afrika. Hem ini kenapa milih pecah saja juga di kuburan sih, kasihan Achid di kerumunin nyamuk. Meskipun ditengah kebingungan dia tetap memikirkan kekonyolan situasi ini, ah seting romantis nih.
 Sesampainya dirumah Achid langsung mandi dan beres beres dengan cepat,tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada mama Husni dan keluarga yang lain. Achid dan Husni berboncengan lagi,kali ini tidak takut ban pecah lagi,karena ban yang tadi sudah ditambal dengan lem yang super glue. meskipun ketambahan ransel yang beratnya bikin Husni meringis. Sesampainya di terminal,yang suasananya mengingatkan terminal di ibu kota Jakarta, yang tak jauh berbeda dengan terminal lebak bulus. "Wah banyak preman nih." Kata Achid sok cuek." Padahal dalam hati merapal doa.
"Lo kenalan saja deh,siapa tau jodoh." Balas Husni yang membuat Achid  berhenti melangkah dan menengok ke belakang dan ingin menjitak kepalanya atau menjambak rambut ikal Husni. " Gue pikir dia pria sempurna,ternyata ah ternyata,dia sama saja,pria konyol"
 " Gue pergi dulu ya,lo hati hati di bis,semoga bisnya nyaman dan ga tiap jam di periksa polisi... Ups gue lupa,ini kan di Indonesia, bukan di Afrika." Kata Husni cengar cengir yang hanya mendapatkan pandangan heran Achid.
"Oke,makasih ya H,seneng bisa jalan sama lo."

Manado 15-11-12 jam 20:00
Ini hanya mencoba merangkai kata,tapi lagi lagi aku merasa gagal,tidak pernah bisa bagus,dan banyak yang sebagian imajinasi,atau fiktif… 

REVIEW 4 WAYS to GET a WIFE



Penulis: Hyun Go Wun
Penerbit: Haru
Tebal: 356 hal
Cetakan: Desember  2012

sipnosis :
Dicari: Istri Kontrak
Persyaratan: Usia 25-30 tahun, fisik sehat, dan penampilan rapi. IQ di atas 130. Memiliki pekerjaan tetap.

Kesepakatan: Diberikan uang kontrak dan upah per tahun standar lulusan universitas. Disediakan pakaian dan pembantu rumah tangga. Setelah kontrak selesai, akan diberikan keuntungan khusus seperti belajar di luar negeri.

Perhatian: Bukan kontrak seumur hidup. Masa kontrak maksimal 3 tahun. Kontrak akan diperbarui setiap tahun. Tidak diperbolehkan adanya kontak fisik atau keluhan apa pun.

Lampirkan CV, surat keterangan kesehatan, dan sertifikat tes IQ. Wawancara akan dilakukan setelah lulus seleksi dokumen.

####

Dunia sepertinya sudah semakin gila ketika aku melihat iklan untuk mencari'istri kontrak' yang terpasang di koran hari itu. Apalagi, adikku sendiri yang baru berumur 20 tahun, yang memiliki perbedaan umur lebih dari 12 tahun dengan lelaki itu. Benar-benar sinting!

Setelah bersusah payah menjauhkan dan menyelamatkan adikku, lelaki itu malah berkata padanya dengan wajah datar. 'Tidak ada burung pedar, ayam pun jadi.'

Ayam? Siapa yang ayam? Sekarang ia malah menawariku menjadi istri kontraknya!
Ahhhhh suka suka suka sama novel ini,pokoknya saya suka,ga peduli orang bilang apa,tapi saya tetap suka (serasa mengungkapkan cinta pada cowok saja).

Novel Tema istri kontrak ini mengingatkan saya akan novel istri kontraknya mba Syafrina Siregar yang pernah saya baca beberapa tahun lalu ,awalnya saya akan membandingkan isi kedua novel ini,tapi sayang sekali saya sudah lupa akan detailnya novel itu. Sudah lama ga baca tema seperti ini dan saya sangat suka,apalagi novel terbitan penerbit haru ini memang terjemahan novel asli Korea tentunya bertema Korea dong. Kesulitan  saya hanya menghafalkan nama,sampai sekarang saya pasti susah menyebut nama itu kalau tidak saya catat. di bab awal saya bingung dengan kisah para tokoh hinga mengulang dua kali untuk mengerti.
Hehehe
Kembali ke cerita novel, berawal dari iklan dikoran tentang istri kontrak megantarkan  Jung Won seorang gadis tegar,baik hati dan menganggap semua  orang didunia baik ini kepada Kim Geon Hyeong seorang penerus perusahaan Goryo Grup,yang kebetulan anak diluar nikah.  Geon Hyeong sosok yang dingin dan angkuh tidak pernah menyangka akan ada wanita yang berani menentangnya .sebenarnya yang memasang iklan adalah  seorang gadis manja yang kebetulan sangat mencintai Geon Hyeong tapi tidak mendapatkan restu karena status anak diluar nikah yang disandang Geon Hyeong.
Karena Shin Hee selalu berkata tidak ada wanita yang mencintai Geon Hyeong seperti dirinya. Dia tidak menduga,kalau Geon Hyeon ternyata rela putus dari gadis itu, yang pasti mempunyai alasan khusus,dan memanfaatkan keadaan Jung Won yang terdesak. Jung Won yang ingin menjauhakan adiknya dari lelaki jahat itu perpaksa beberapa kali terlibat adu mulut. Hingga puncaknya...Jung Won menyanggupinya. Setelah resmi menjadi kekasih dan dikenalkan ke Shin Hee dan kepada kakek neneknya secara tidak sengaja, Geon Hyeong menginap dirumah Jung Won yang sempit dan mempunya daftar aturan keluarga,nah ini saya paling suka dengan adegan dimana Jung Won membacakan beberapa aturan keluarga,yang membuat Geon Hyeong mau tidak mau menurut juga.
Seperti novel novel lainnya,pasti tumbuh benih benih cinta,meskipun yang bersangkutan tidak mengetahui. Cinta segitiga atau segi empat ini menjadi cerita semakin menarik,karena Jung Won yang memiliki pangeran bersinarnya Jae Hyun  itu mendapat cibiran dari Geon Hyeong ,dan gadis polos itu selalu menganggap Geon Hyeon masih mencintai Shin Hee .

boom...selembar foto mendatangkan  berbagai pertanyaan membuat panik beberapa pihak. Tiba tiba hubungan Jun Won,Jae Hyun dan Geon Hyeong menjadi rumit,hampir saja kesalah pahaman menghancurkan hubungan Geon Hyeong dan Jung Won berantakan,Geon Hyeon tak rela kalau Jung Won adalah adik tirinya,dan dengan lancangnya Jae Hyun mengatakan kalau dia siap menikah dengan Jung Won untuk menjadikan gadis itu keluarga. Beberapa rahasia terungkap,dan Geon Hyeong yang keras hati dan tak mau mengalah itu tetap mengancam Jae Hyun untuk menjahui kekasihnya.

Setelah beberapa kejadian,menguji cinta mereka akhirnya kebahagian untuk mereka berdua menjadi sangat manis (bisik bisik,adegan terakhirnya keren loh) . Shin Hee pun menjadikan Jung Won adiknya,entah kenapa saya menyukai Shin Hee yang tetap menjadi gadis manja tapi tidak jahat ini.

meskipun saya menyukai novel ini,tapi ada yang kurang dari cerita ini. Banyak misteri yang terungkapnya tidak seperti harapan saya,saya sempat menunggu kejutan apa yang terjadi,tapi rupanya penulis tidak memberikan kejutan itu sesuai pikiran saya, lumayan hambar untuk mengetahui rahasia yang tersimpan berpuluh puluh tahun dan hanya seperti itu, kecewa? Tentu...tapi hanya sedikit,tapi tetap tidak mengurangi kepuasan saya akan ending novel ini.

REVIEW CHEEKY ROMANCE



Penulis: Kim Eun Jeong
Penerbit: Haru
Tebal: 450 hal
Cetakan: OCTOBER  2012
Sipnosis :
Wanita yang tingkahnya tidak terduga, “si ibu hamil nasional”, vs laki-laki yang selalu dianggap sempurna,“si dokter nasional”.

Aku adalah seorang reporter. Saat aku sedang bekerja, di tengah syuting, muncul seorang dokter kandungan yang marah-marah seperti orang gila dan menuduhku sebagai ibu hamil. Celakanya, acara itu sedang ditayangkan ke seluruh penjuru negeri. Akibatnya, aku dikenal sebagai “ibu hamil nasional”, bahkan sampai punya pahlawan pelindung segala

Mendengar seseorang ingin menghapus anaknya, rasanya aku ingin segera menuntut perempuan itu. Suatu hari, aku bertemu lagi dengan perempuan bodoh itu. Berani-beraninya seorang ibu hamil minum alkohol di hadapanku, si dokter kandungan? Sampai makan kacang merah dan ikan fugu yang berbahaya bagi janin? Perempuan ini benar-benar kelewatan.

Membaca novel ini,kita bisa menggambil pelajaran,Salah paham bisa mendatangkan petaka bagi orang lain, apalagi kalau orang sudah ikut campur tanpa konfirmasi sama saja menggali lubang untuk mengubur orang lain dan dirinya pun akan jatuh ke lubang yang sama.

Yoon Pyo dokter kandungan yang sangat berdedikasi penuh kepada pasiennya hingga detail, bahkan terhadap seorang ibu hamil muda yang tidak dia tangani,yang hanya dilihat di rumah sakit tempat dia berpraktek. Sayang memiliki sifat yang kurang sabar dan sering bertindak tanpa pikir panjang. Di restoran saat makan dengan ibu dan koleganya dia melihat seorang reporter yang diduga hamil sedang meneguk minuman keras dan menyendok bubur kacang merah,( saya baru tau kacang merah tidak bagus buat janin) belum hilang kekagetannya si wanita itu menyantap menu berikutnya,ikan fugu . Yon pyo tidak bisa menahan diri,dia menghambur dan memaki wanita itu.
Yoon Pyo tidak sadar atau tidak peduli kalau ini adalah acara yang disiarkan secara live.

  Yoo Chae seorang reporter ceroboh, menulis keluhan yang berisi makian untuk pacar dan bosnya ,hingga mendapatkan teguran keras dan harus menanggung akibatnya, disaat memandu acara untuk sebuah restoran, Yoo Chae  yang tidak tau apa salahnya tiba tiba  seorang pria datang menghampirinya dan memakinya, dia dituduh tidak bisa menjaga kehamilannya, pria yang mengaku dokter kandungan diacara yang disiarakan secara live itu, seperti belum cukup saja penderitaannya sudah jatuh tertimpa tangga pula, dan tuduhan itu menjadikanya memiliki julukan ibu hamil nasional.

 Yoon Pyo yang tidak sabaran dan Yoo Chae yang ceroboh akhirnya disatukan dalam salah satu acara, adegan lucu, yang membuat kita para pembaca seperti melihat k-drama sendiri. Yoon Pyo yang masih sering salah paham kepada Yoo Chae sering melakukan hal konyol. Meskipun mereka tidak saling menyukai, tapi sering kali Yoon Pyo tanpa sadar menceritakan masalahnya kepada Yoo Chae.
Ada adegan lucu,dimana Yoo Chae sakit perut dan Yoon Pyo yang tidak sabaran menjadikan adegan konyol abis. Brrrrut... saya pun langsung ngakak .
Seperti kisah lain,pasti ada getar getar cinta menghiasi novel ini, ya siapa lagi kalau bukan Yoon Pyo dan Yoo Chae,
Eh tapi tunggu dulu, bukan berarti kisah mereka mulus kan? Sepertinya ada orang ke tiga yang mengganggu nih. 

  Sudah ya yuk mari dibaca,seru lo kisahnya... Segar sekali,dan banyak sekali info info penting yang bagus buat ibu hamil dan baby  loh .
Paling suka saat Yoon Pyo berbaikan dengan ibunya, ah tambah cakep kan.



Senin, 14 Januari 2013

DUNIA HAYAL #2:


"Dasar orang sinting."
Suara menggema seakan akan memukul genderang telinga ku.
Kepalaku langsung menengok dan mencari arah suara tersebut,aku yakin,memang kata kata itu pasti bukan ditunjukkan padaku,tapi seperti dejavu ,kata kata itu tetap menggema .
Yah,selalu kata itu yang sering aku dengar dulu,dulu sepuluh tahun yang lalu,sepuluh tahun masa terindah hidupku,mengenal kisah yang bernama jatuh cinta. Anganku melayang terbang ke awan tujuh,ke awan dimana aku dan dia masih bersama,menyakitkan tapi tetap membuatku bahagia,mengukir kisah indah di relung hati ini.

Ah sepuluh tahun berlalu ,dan aku masih mengenang kisah itu,mungkin bukan hanya sekarang,sampai nantipun aku akan selalu mengenang kisah cintaku yang penuh liku. Aku ingat beberapa bulan setelah kami menjadi sepasang kekasih,aku nekat terbang menyusulnya .

"Ken Zhu... wo ai ni,kataku dengan manja kepada sosok pria yang sungguh tampan dan senyumnya sungguh mempesona,senyum yang membuat seluruh wanita di Dunia bertekuk lutut dan rela melakukan apa saja. Wajahnya menyerngit sebentar dan memelukku erat
.
"Wo ye ai ni" jawabnya sambil tetap memelukku.

Rasa rasanya aku tak ingin melepaskan pelukanku darinya,aku tidak ingin berakhir.
sengaja aku datang diacara ulang tahun dia yang ke 24 untuk memberikan kejutan istimewa buatnya,kado yang sangat dia inginkan,kebersamaan kami berdua tanpa kehadiran orang lain. Hatiku bahagia mendengar ucapan cinta darinya,aku rela walau hanya secara sembunyi sembunyi.

"Wo fei chang xiang nian ni ." Katanya lembut sambil mengecup keningku mesra.

"Wo ye fei chang xiang nian ni, jawabku mantap dengan wajah berseri seri.


Aku tau,untuk mengucapkan kata kata rindu seperti itu harus penuh perjuangan,bukan dia bukan tidak mencintaiku,hanya saja kalau dia sampai salah kata,hancurlah hubungan kami.
"Aku berterima kasih,dan semakin cinta, aku tau... cewek yang mencintai kami adalah cewek paling kasihan didunia ini,karena dia akan di benci semua wanita,dia harus rela berbagi dengan semua wanita diseluruh dunia,dan dia harus menahan perasaan,dan rela tidak dikenalkan..." Ucap Ken dengan lirih.
"Aku ga peduli,yang aku pedulikan saat ini,kamu mencintaiku setulus hati,itu saja." Ucapku dengan air mata tertahan,bagaimanapun aku seorang gadis,hatiku tetap tertekan dan aku takut kami tidak akan tahan dengan situasi ini, kami kembali berpelukan ,seakan akan besok  matahari tidak akan bersinar lagi.
Kami menghabiskan waktu mengobrol dikamar,aku tak ingin melepaskan pelukan,hanya beberapa waktu dalam kebersamaan,aku maklum,dan aku membiarkan Ken memelukku . Kami hanya berpelukan,sudah tidak ada kata kata yang bisa diucapkan,karena terlalu banyak kata dan tak tahu harus mulai dari mana.
"Waktu kita habis." Ucap Ken dengan sedih,meskipun mengatakan waktu habis,tapi dia tak melepaskan pelukkannya. "Ya,satu jam ternyata hanya sekejap " aku berusaha merelakan kepergian Ken,aku selalu tabah,tak pernah sekalipun aku menunjukkan air mata didepannya.
“Zaijian,wo cen de cen de hen ai ni ..."  Bisikku lirih,meskipun tak terdengar oleh Ken aku tetap mengucapkan kata cinta.
                                                                          ***
*  Bersolo Karir,Ken Zhu Kehilangan Sosok  F4*

aku membanting sebuah majalah yang menyudutkan Ken Zhu. Aku adalah fans nomer satu didunia,tak rela rasanya aku membaca berita seperti itu.
Seperti layaknya gadis gadis belia lainnya,akupun terkena demam f4,pemain Meteor Garden. Boyband yang sangat sangat membuatku berteriak teriak histeris.
pada suatu senja ,tiba tiba ada seorang pria yang meloncatin tembok rumahku. Mata kami bertautan,hatiku tersentak. Mimpikah ini? Batinku,sebelum aku bereaksi pria itu yang lebih cocok aku sebut cowok  menempelkan jari dibibirnya,tanda meminta aku untuk tak berteriak. Aku melihat beberapa orang yang terengah engah habis berlari, mereka menatapku dari jauh seakan akan ingin bertanya,dan benar saja salah seorang mendekati pagar dan mulai memberondongkan pertanyaan. "Dek,lihat cowok lari ga? Kemana?ke kanan atau ke kiri?"
Sebelum kujawab,ekor mataku melirik cowok yang berjongkok dibawah bungaku yang rimbun,sambil memejamkan mata dan berekspresi ngeri,sepertinya dia takut aku akan menunjukkan keberadaannya. " “Ke sana pak? Maksud bapak cowok yang berkaos putih kan?" "Iya iya,makasih dek,saya juga yakin dia lari,mana mungkin dia memanjat tembok setinggi ini,,terimakasih infonya." Ucapnya sambil berbalik dan memberi perintah untuk melanjutkan pengejaran. Karena memang tembok tamanku cukup tinggi dari luar,dan mustahil orang dengan mudah melompatinya,tapi entah dengan si cowok itu mungkin saja mempunyai ilmu meringankan diri atau dia bisa terbang,hingga dengan mudah meloncat dan bersembunyi yang membuatku kaget. Setelah sekumpulan orang pergi,aku langsung menyemprotkan selang kearah si cowok yang masih santai berjongkok. Aku lupa ,benar benar lupa akan keberadaanya,meskipun tadi sempet membuatku membantunya.
"Oiii... Sopan dong!" Teriak Ken terlonjak kaget,langsung berdiri dan mengibaskan badannya,dia tak menyangka gadis yang rela berbohong untuk menolongnya ini tega menyiramnya."Sen cing ping te sau ni!" Teriaknya marah menggunakan bahasa asing. Aku hanya diam,kaget,aku benar benar melupakannya.
Aku tau yang dia ucapkan. Mendengar dia mengatakan aku gadis gila,aku syok dan merasa emosi,enak saja... Sudah ditolong malah ngatain aku gila,dengan membabi buta aku semakin menyemprotkan air kearahnya,dia berlari keliling kebun sambil mulutnya tetap  mamaki maki dengan kata kata yang tak pantas didengar, setelah kemarahanku reda aku tertawa terbahak bahak,si cowok yang ternyata berwajah keren itu hanya bisa terpaku melihat kelakuanku. Setelah tawaku reda aku memandangnya dan melihatnya seperti tikus ke cemplung got,hanya saja tikusnya berwujud manusia paling sempurna ciptaan Tuhan. Tiba tiba mataku terbelalak, bukan menyesal,tapi aku mengenali dia,tapi mana mungkin,tadi sebenarnya aku sudah mengira itu dia ? Dia Ken Zhu? Ken Zhu F4? Aku mengucek mata,takut salah lihat, tapi kelakuanku membuatnya tertawa,sepertinya dia menikmati kekagetanku. Aku melupakan siapa dia dan langsung menyemprotkan air lagi,kali ini dia berlari sambil tertawa dan aku mengejarnya dengan tertawa terbahak bahak. Kami lupa,kalau kami belum saling mengenal dan dia orang asing yang sembunyi di kebunku.
“Ni jiao shenme mingzi?” Katanya sambil mengulurkan tangan.,dengan ramah mengajak berkenalan. Aku terkesima dan tersentak,tak menyangka dia akan berlaku ramah seperti itu.
Dengan wajah malu aku menyambut keramahannya, " wo she aini" .
Ups... Aku menutup mulutku.
Ken memandang bajunya yang basah kuyup,dan aku bisa menebak apa yang dia pikirkan. Duebuqi,kataku dengan terpatah patah, dan aku langsung menyambar handuk yang terjemur diteras dan memberikannya,disaat dia sibuk mengeringkan badan aku berlari ke kamar kakak ku, dan membongkar lemarinya,biar saja kalau kak yan mengamuk,toh dia tidak bakalan bisa marah sama aku. Pikirku dan melanjutkan mengacak acak mencari celana dan kaos,tak lupa menyambar celana dalam baru yang tersimpan dilaci,untunglah kakakku orang yang suka menyimpan hal hal seperti itu.
Aku berlari lagi dan melihan Ken duduk dilantai dengan handuk melingkar dilehernya. Sumpah,aku masih seorang gadis yang baru gede,tapi... Sepertinya panah cinta menancap di jantungku,aku jatuh cinta. Tapi seperti kata mama,aku masih gadis kecilnya belum boleh pacaran,lagian ini juga mustahil,dia Ken zhu,dan aku tau siapa dia.
Setelah  menceritakan kronologisnya dan mendapat ijin menginap dari mamaku,Ken mengabarkan kalau dia baik baik saja dan sedang menikmati tenangnya tanpa menyebutkan keluargaku. Manajernya marah marah tapi tak bisa berbuat apa apa karena Ken dengan tidak sopannya menutup telpon.
Kejadian itulah yang membuatku dekat,kami bersahabat ,karena tak ingin diusik media masa persahabatan kami pun tidak pernah diungkapkan. Karena seringnya bercanda,meskipun hanya lewat internet,lewat sms kami menjadi saling terikat,entah bagaimana awalnya,kami sudah menjadi sepasang kekasih. Aku bahagia begitupun dia, di sela sela jadwal yang padat dia menyempatkan diri menghubungi aku.

Sehari,sebulan Setahun pun berlalu, tahun berikutnya terlalui,tahun berikutnya lagi terlewati, kami berdua hanya bisa berkomunikasi lewat media,sakit kadang melihat dia beradegan mesra dengan lawan mainnya,meskipun hanya akting. Berbagai peristiwa kadang membuatku menangis,tapi aku tetap bertahan karena aku sudah terlanjur memberikan cintaku padanya,Di tahun ke lima,aku mulai jenuh dengan semua pemberitaan yang selalu mengaitkan dengan lawan mainnya,kadang aku tidak bisa memastikan apakah aku mempercayai atau tidak. Perbedaan kami semakin menjadi jurang,bukan hanya karena kami berbeda negara,tapi komunikasi yang dulu menjadi landasan cinta pun semakin sulit.

Lima tahun kebersamaan kami, tanpa masa depan,tanpa harapan,aku merasa lelah,dia merasa lelah, disaat hubungan kami memanas ,tiba tiba ada berita yang mengguncangku, aku membaca tabloid aku membaca berita tentang kedekatannya dengan seorang artis lawan mainnya membuatku memuntahkan semua gejolak amarah. 

Dulu hal itu bisa aku terima,tapi kini,kelelahan batin membuatku ingin berteriak. Aku membaca dia tinggal seapartemen,aku tidak bisa menerima hal itu lagi. Aku tidak tahan dengan sikap dia yang cuek seperti itu. Dia tidak bisa mengakuiku tapi dengan bebasnya dia bersama dengan seorang wanita lain,aku tau,pasti ini adalah rekayasa seperti sebelum sebelumnya,tapi yang membuat ini berbeda ,sepertinya Ken menikmati kebersamaan mereka,dan tak mau susah susah menjelaskan padaku lagi.

“Ken!” Teriakku histeris ... “Kenapa kamu jahat banget sih sama aku? Kenapa? Aku salah apa?” Aku sesenggukan menahan laju air mata yang tak bisa aku bendung. "Duebuqi,aku menyerah,aku tidak sanggup mempertahankanmu" ucapnya lirih dan meninggalkanku dalam tangis.

“Aku tidak pernah memintamu memilih  aku, tapi kamu memaksa,memilihku dan berjanji akan tetap bersama?...tapi kenapa kamu sekarang pergi?” Aku tetap mempertanyakan kepergiannya,meskipun tak sedikitpun dihatiku ingin memintanya kembali memperjuangkan cinta,karena percuma,jurang perbedaan itu tak bisa di lalui lagi ,jempatan yang pernah kami berdua rangkai pun sudah rapuh. Yah hanya seperti itu cintaku berakhir,hanya sepatah kata maaf yang dia ucapkan,hanya sepatah maaf membuatku patah hati.
Aku menarik napas, menatap nanar kepada satu titik,Sebersit kenangan menyakitkan melintas dipikiranku. Kukibaskan kepala agar bayangan itu pergi, masih menyakitkan untuk aku kenang.
Sudah sepuluh tahun kisah ini aku tutup,tapi adakalanya tutup yang tertumpu rapi pun goyah dan membuat celah .

SECANGKIR KOPI #2



Hari ini aku menikmati secangkir kopi lagi . Kopi yang sama dan efek yang sama.
Tidak,hari ini aku tidak sedang patah hati , ataupun sedang mengingatmu, tapi aku meminum kopi,tanpa aku sengaja.

Yaa... Tanpa sadar dengan hati riang aku mengecap sesendok kopi,dua sendok,tiga sendok...
 Aku tak tahu apa yang merasuki pikiranku hingga aku berbahagia dan tertawa tidak jelas seperti ini,bukan bukan karena tak layak bahagia,hanya saja tanpa alasan aku menjadi riang,
aku angkat cangkir kucium dan kunikmati aroma kopi dan susu kental manisnya yang menjalar memenuhi indra penciumanku,sensasi memabukan merasuki relung pikiranku dan mengirimkan sinyal ke hatiku,kukecap lidahku,rasa hangat ,manis dan sedikit pahit bercampur memenuhi rongga lidah ,menari nari ,menggelitik membuatku memejamkan mata karena nikmatnya ,kutelan dengan nikmat,seperti mengalir melewati setiap aliran darah dan bermuara didalam perutku,
hem... Enak seperti biasa. 

Aku menelan dan menelan hingga tak tersisa setetespun. Aku masih belum tersadar...hingga tiga puluh menit kemudian. Kepalaku melayang layang,lambungku meronta,aku terduduk dan tersadarlah,seriang apapun,sebaik apapun kondisiku,kopi tetap  menyiksaku seperti serela dan seiklas apapun hatiku melepasmu,batinku tetap tersakiti.