Minggu, 14 Juli 2013

Kenangan Terindah



Aku dan kamu menegenal satu sama lain memang belumlah lama. Tapi bagiku perkenalan denganmu seperti sudah bertahun-tahun lalu. Mungkin aku dan kamu adalah sepasang kekasih dikehidupan sebelumnya. Ah aku melantur lagi.

Pertemuanku denganmu dirumah sakit. Ya aku dan kamu sedang menjalani perawatan. Kamu sungguh terlihat bersemangat saat aku melihatmu. Bermain bersama anak-anak kecil itu membuatku penasaran akan sosokmu. Sepertinya detik itu juga aku jatuh cinta padamu. Dengan bantuan adik kecil yang ku ketahui bernama Minha aku berkenalan denganmu. Ah dan detik itu juga aku memanggil kamu dengan sebutan gadis ceria . karena kamu tampak bersinar luar biasa. Senyummu seolah mengabarkan kepada dunia tak ada kesedihan yang mampu mengusikmu. Bahkan penyakit yang sekarang sedang duduk manis didalam tubuhmu tak bisa mengalahkan senyum bahagia yang kamu hiaskan.

Perkenalan singkat namun sungguh berkesan. Aku dan kamu menjadi akrap satu sama lain. Seluruh penghuni panti ini seolah memberi restu untukku dan kamu. Mereka ikut menari riang mendengar kebersamaan kita.

Ada peristiwa yang tak kuceritakan. Aku sekarang menjadi seorang tuli . karena kecelakan mobil kepalaku terbentur cukup keras. Dan semenjak itu aku kehilangan pendengaranku. Namun sekarang aku bisa mendengar sekitarku berkatmu Sunny. Karena kamu berkata “ ketulian tak menghentikan kita untuk mendengar. Kalau kita benar-benar mencintai hidup kita pasti bisa mendengar dengan hati.” Ah semenjak itu aku selalu berusaha mencintai hidupku dan mendengarkan sekitar. Suara yang sempat menghilang dari kehidupanku seolah kembali mengalun merdu. Seperti ada simfoni musik yang mengiringi setiap langkahku.

“ Sunny peristiwa apa yang paling membahagiakan dalam hidupmu?” Aku bertanya saat kita menikmati senja berdua diteras dan hanya mendapatkan senyuman manis yang membuatku semakin melayang.

Aku dan kamu berbagi kebahagiaan bersama dengan adik-adik yang sepertimu. Mereka hidup dalam penyakit namun tak sedetikpun mereka membiarkan kesedihan menghantui hati mereka. Mereka sadar kehidupan yang singkat harus diisi dengan kebahagiaan. Berpetualang dalam segala hal. Karena hidup adalah petualangan atau tidak akan berarti apa-apa.

Setiap tawa yang hadir saat bersamamu akan selalu membuat dunia ikut bergetar. Namun saat seperti itu kadang terusik dengan kenyataan. Kenyataan yang harus kita hadapi.
Aku bersedih saat tiba-tiba kondisimu menurun. Kamu menangis dipelukanku dan meracau dengan segala ketakutanmu.

“Jangan tinggalkan aku Rey. Aku tak ingin kamu tinggalkan aku.” Isakmu saat itu. Aku memelukmu dan berjanji jika tak bisa hidup bersama maka aku dan kamu akan meninggal bersama.  Namun saat rasa sakitmu menghilang kamu akan berkata sebaliknya.
“Bagaimana kalau kita memilih hidup bersama daripada mati bersama? Aku tidak takut dunia ini berakhir tapi aku takut dunia ini tak dimulai.” Ah Sunny kamu memang gadisku. Gadis ceria yang penuh semangat luar biasa.

Aku dan kamu tak ingin melewati waktu dengan sia-sia. Setiap mimpi adalah aku dan kamu. Mimpi jadi kenyataan. Aku ingin melihat cermin dari surga bersamamu karena aku dan kamu akan bahagia. “ Maukah kamu menikah denganku Sunny? Aku tahu setiap orang memiliki mimpi masing-masing. Dan aku membutuhkan kamu untuk mewujudkan mimpiku.”

Aku dan kamu sedang mempersiapkan pernikahan . Ku lihat wajahmu yang berseri-seri seperti biasanya. Aku menatap cermin dan berbisik dalam hatiku . Aku akan mempertahankan senyum itu tetap dibibir mungilmu. Hidupku dan kamu akan selalu bahagia selamanya.

Tapi takdir tak memberi waktu lebih . Saat puncak kebahagiaan yang sebentar lagi akan terucap, janji sehidup semati yang akan kami ikrarkan tinggal sedetik, kamu menghembuskan napas terakhir. Kamu sangat cantik seperti sedang  tertidur . Sangat cantik dan terlihat damai mengenakan baju pengantinmu. Aku menjerit dan memanggil namamu. Memanggilmu untuk kembali . Namun kamu tetap diam dan aku hanya bisa mendekap tubuhmu dengan erat.

Aku tahu, akhir seperti ini akan terjadi. Tapi aku tidak menyesal, karena kehadiran kamu akan selalu menjadi kenangan terindah dalam hidupku. Kenangan yang tak mungkin aku lupakan. Kebahagian singkat yang pernah kita miliki bersama. Aku terisak didepan batu nisanmu.

*

Rey jangan menangis. Jangan menangis. Aku belum memberitahumu. Hal yang membahagiakan dalam hidupku adalah bisa menikah denganmu. Aku bahagia karena kini aku melihat dalam cermin di surga.

#14DaysofInsoiration Tema : Kebahagiaan




Kamis, 11 Juli 2013

Tentangmu




Rindang melepas kacamata dan memejamkan mata. Jalan yang macet membuatnya bisa memejamkan mata walau hanya sekejap. Puasa pertama namun beban yang pernah dipikulnya seolah kini berdesakan untuk dilepaskan. Pikirannya melayang pada masa yang bisa disebut titik balik hidupnya.
Tiga tahun lalu serasa baru sekejap mata. Rindang hanya bisa mendesah dan melepaskan napas yang sampai kini masih sering membuatnya sesak. Saat itu hari rabu dan seolah tak akan pernah Rindang lupakan semasa hidupnya.

Rin apa kabar?

Rindang sedikit kaget dengan sapaan yang dilontarkan Samuel. Kekasihnya. Ah, masihkan bisa disebut kekasih sedangkan sudah kurang lebih  dua bulan komunikasi antara dirinya dan Samuel seakan berhenti sama sekali.

Rindang masih terdiam, karena tak tahu har
us menjawab apa. Hampir dua bulan ini hatinya tak menentu, namun diamnya langsung terusik dengan pertanyaan Samuel selanjutnya.

Rin, kenapa kamu diam saja?

Aku baik-baik saja Sam. Kenapa kamu menelponku?

Kamu sahur dengan apa hari ini?

Rindang memutar bola matanya, heran dengan Samuel yang tak langsung menjawab pertanyaannya. Namun dituruti saja permainan Samuel. Menjadi kekasih pria itu selama enam tahun membuatnya mengerti sifat Samuel. Saat Samuel tak menjawab pertanyaan dan membalikkan pertanyaan baru, saat itu pasti ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. Rindang sudah hapal betul.

Kenapa Sam? Kamu sudah menikah? Rindang terkejut dengan pertanyaan yang dilontarkannya sendiri. Namun melihat gelagat Samuel yang tidak seperti biasanya membuatnya tak ingin terlalu lama menebak. Samuel terdiam yang membuat Rindang semakin yakin atau semakin mendekati kalau tebakannya benar.

Kapan?

Rindang hanya mendengar desahan napas Samuel sebelum suara pria itu menggema di pendengarannya.

Sehari sebelum puasa. Maaf Rindang tapi kita masih bisa berteman kan? Aku tak mungkin bisa melupakan dirimu.

Rindang tak membalas ocehan dan permintaan maaf Samuel. Hatinya sakit, selama enam tahun dan harus berakhir seperti ini? Samuel memutuskan hubungan dengannya hanya melalui telpon di pagi buta. Rindang masih berharap tak mendengar semua dugaannya benar. Kalaupun Samuel akan menikah setidaknya sehabis lebaran. Bukan sebelum puasa. Namun semua telah terlambat untuk menyesali.

Baiklah, semoga kamu bahagia.

Kita masih bisa ketemu kan Rin? Rindang ingin membalas masih bisa karena cintanya pun masih besar untuk Samuel. Tapi dengan mengeraskan hati Rindang hanya menjawab singkat.

Kamu egois Rin. Kamu tahu tidak kenapa aku menikah dengan wanita lain? Karena selama bersamaku tak sekalipun kamu mengungkapkan cinta. Aku laki-laki pun butuh kepastian Rin.

Selama enam tahun dan kamu meragukan cintaku? Rindang hampir menjerit meneriakkan kata makian. Namun ditahannya, Samuel butuh orang untuk disalahkan. Samuel butuh pembenaran atas tindakannya.

Aku menikah, kamu tahu? Karena wanita itu memintaku. Dan aku menyetujuinya. Karena kamu tidak pernah merespon sinyal yang aku berikan.

Tidak pernah merespon dia bilang? Ah apakah aku salah mendengar? Bukankan tiga bulan lalu sebelum kami ribut dan putus komunikasi Samuel berkata ingin melamarku? Mengapa sekarang seolah hanya diriku yang bersalah.

Dibiarkan Samuel menumpahkan keluh kesahnya selama bersamanya dan menyalahkan atas semua pilihannya.

Kita masih bisa ketemu kan? Pertanyaan itu lagi, namun kali ini Rindang menjawab dengan tegas.

Tidak! Dan setelah telpon ini kututup, aku dan kamu tidak ada hubungan apa-apa lagi. Jangan pernah hubungi aku ataupun menemuiku lagi!
Kamu memang egois. Kudengar Samuel berkata sebelum menutup telponnya. Setelah telpon ditutup air mata Rindang mengalir. Rindang menangis, cintanya yang  dijaga harus kandas.

**

Rupanya janji Rindang yang tak membiarkan Samuel menghubungi adalah janji yang tak bisa ditepati. Saat Samuel menelpon dengan sedikit sedih Rindang menjawabnya. Namun Samuel tidak ingin menyerah. Samuel ingin bertemu dengan Rindang sebagai teman. Rindang tak ingin menemui Samuel. Rindang tak mempercayai hatinya. Rindang tak yakin saat pertemuan terjadi dia bisa mengendalikan hatinya. Rindang tak ingin berselingkuh dari pria yang kebetulan masih dicintainya. Benar kata Samuel Rindang pengecut karena tak berani menemuinya.

Lebaran kali ini Rindang harus menahan sakit hati karena pengkhianatan Samuel. Rindang tak ingin mengenang Samuel, namun hati mana bisa ditipu. Hati Rindang seolah menjerit karena merindukan kehadiran Samuel. Selama ini Samuel selalu menemani, meskipun tak selalu disisinya namun Samuel selalu menemani saat Rindang ketakutan. Telpon setiap malam membuatnya kecanduan.

Karena melamun saat menyetir Rindang tak bisa mengendalikan mobilnya. Rindang tak bisa menjelaskan apa yang dirasakan. Ia Hanya mengingat seperti melayang dan tiba-tiba semua telah berhenti. Benturan mobil dan tembok membuat Rindang terdiam. Dengan ketenangan yang rindang sendiri tak tahu datangnya dari mana namun membuatnya bisa mengambil keputusan. Rindang langsung meminta bantuan dan menelpon ke rumah. Ayahnya menjemput namun hanya memandang dengan wajah datar. Rindang berharap ayahnya tak marah dengan kerusakan yang diperbuatnya.

Kamu bisa menyetir sampai Rumah? Rindang mengangguk dan kemudian menyetir mobil yang depannya sudah hancur. Rindang wajib berbangga dengan ketenangan yang dimilikinya.

**

Rindang memangis sejadi-jadinya. Kenapa dia harus melamun dan memikirkan Samuel lagi. Rindang frustasi dan tak bisa menahan emosinya. Belum dua bulan semenjak ditinggal Samuel lagi-lagi dia terkena musibah. Kali ini tak sadarkan diri dan harus dilarikan ke rumah sakit. Rindang harus dirawat karena lambungnya terluka.
Rindang  harus melupakan Samuel kalau tak ingin tersiksa. Maminya mendekati dan berkata bahwa hidup itu pilihan, saat kita memilih melupakan seseorang, lupakan dia dengan tuntas. Jangan ragu untuk menghapus kenangan itu. Hidup masih panjang, ketika orang yang kita cintai meninggalkan kita rasa sedih wajar ada, namun anggaplah kita sedang kehilangan mainan. Kamu tidak mencintai dia dari hatimu, kamu  sedih karena kamu kehilangan mainan itu.

Rindang ingin tertawa mendengar ucapan maminya. Mana mungkin cinta seperti diibaratkan mainan. Namun setelah dipikir-pikir itu hanya sebuah kata kiasan bukan? Kata mainan hanya untuk menunjukkan kalau kita akan mendapatkaan pengganti cinta yang baru bukan? Rindang tersenyum dalam tangisnya.

Semua seperti ditakdirkan. Beberapa bulan setelah kejadian menyakitkan Rindang harus memutuskan prioritas hidupnya. Kalau dia masih bertahan di Jakarta  pasti akan selalu diteror oleh Samuel. Kebetulan promosi dari kantornya seperti jalan keluar bagi Rindang. Rindang sudah lelah dengan kelakuan Samuel yang setiap malam menelponnya lagi mengajaknya bertemu. Rindang takut Samuel nekat menemui dan berdiri dihadapannya.

Mi, Rindang mau pindah. Mau keluar pulau dan mungkin hanya setahun pulang ke Jakarta. Ijinnya kepada orang tuanya. Orang tuanya hanya mengangguk dan mengiyakan.

Mami bangga sama kamu Rin, kamu berani mengambil resiko untuk jauh dari keluarga. Mami hanya bisa berdoa semoga kamu bisa menemukan kebahagiaan yang sejati. Mami percaya kalau kamu sudah memutuskan sesuatu kamu akan menjalani dengan segala resikonya. Jangan biarkan omongan orang mempengaruhi keputusanmu Rin. Karirmu saat ini sedang bagus, mami senang. Namun saat kamu menemukan seseorang yang sesuai menikahlah. Jangan korbankan pernikahan untuk karirmu. Namun jangan sekali-kali kamu menikah karena hanya mengejar status dan mengorbankan karirmu. Rindang mengangguk dan mencatat semua ucapan maminya.

***

Din din
Suara klakson mengagetkan Rindang dari lamunannya. Tiga tahun seperti terhempas kembali ke masa kini. Tangannya dengan cekatan melepaskan hand rem dan segera memasukkan kopling dan menginjak gas dengan pelan.
Rindang tersenyum, saat ini kehidupannya baik-baik saja. Keberanian untuk meninggalkan zona nyaman yang dulu ditakutkan ternyata berbuah manis. Langkah yang dulu berat untuk memutuskan jauh dari orang tuanya sepertinya tak akan pernah disesali. Ridang semakin tersenyum lebar ketika bayangan seorang pria yang kini menjadi kekasihnya melintas dalam benaknya.

Ya, Rindang mendengarkan apa kata Samuel tiga tahun lalu, seorang pria pun butuh kepastian, apakah wanita yang dicintainya juga mencintai. Maka dengan keberanian  yang sedikit membuatnya bergetar Rindang mengungkapkan cintanya kepada pria yang kini mencuri hatinya. Dan tanpa disadarinya rasa sakit karena ditinggal Samuel kini tak pernah dirasakan lagi.


#14DaysofInspiration tema : Keberanian