Senin, 14 Januari 2013

DUNIA HAYAL #2:


"Dasar orang sinting."
Suara menggema seakan akan memukul genderang telinga ku.
Kepalaku langsung menengok dan mencari arah suara tersebut,aku yakin,memang kata kata itu pasti bukan ditunjukkan padaku,tapi seperti dejavu ,kata kata itu tetap menggema .
Yah,selalu kata itu yang sering aku dengar dulu,dulu sepuluh tahun yang lalu,sepuluh tahun masa terindah hidupku,mengenal kisah yang bernama jatuh cinta. Anganku melayang terbang ke awan tujuh,ke awan dimana aku dan dia masih bersama,menyakitkan tapi tetap membuatku bahagia,mengukir kisah indah di relung hati ini.

Ah sepuluh tahun berlalu ,dan aku masih mengenang kisah itu,mungkin bukan hanya sekarang,sampai nantipun aku akan selalu mengenang kisah cintaku yang penuh liku. Aku ingat beberapa bulan setelah kami menjadi sepasang kekasih,aku nekat terbang menyusulnya .

"Ken Zhu... wo ai ni,kataku dengan manja kepada sosok pria yang sungguh tampan dan senyumnya sungguh mempesona,senyum yang membuat seluruh wanita di Dunia bertekuk lutut dan rela melakukan apa saja. Wajahnya menyerngit sebentar dan memelukku erat
.
"Wo ye ai ni" jawabnya sambil tetap memelukku.

Rasa rasanya aku tak ingin melepaskan pelukanku darinya,aku tidak ingin berakhir.
sengaja aku datang diacara ulang tahun dia yang ke 24 untuk memberikan kejutan istimewa buatnya,kado yang sangat dia inginkan,kebersamaan kami berdua tanpa kehadiran orang lain. Hatiku bahagia mendengar ucapan cinta darinya,aku rela walau hanya secara sembunyi sembunyi.

"Wo fei chang xiang nian ni ." Katanya lembut sambil mengecup keningku mesra.

"Wo ye fei chang xiang nian ni, jawabku mantap dengan wajah berseri seri.


Aku tau,untuk mengucapkan kata kata rindu seperti itu harus penuh perjuangan,bukan dia bukan tidak mencintaiku,hanya saja kalau dia sampai salah kata,hancurlah hubungan kami.
"Aku berterima kasih,dan semakin cinta, aku tau... cewek yang mencintai kami adalah cewek paling kasihan didunia ini,karena dia akan di benci semua wanita,dia harus rela berbagi dengan semua wanita diseluruh dunia,dan dia harus menahan perasaan,dan rela tidak dikenalkan..." Ucap Ken dengan lirih.
"Aku ga peduli,yang aku pedulikan saat ini,kamu mencintaiku setulus hati,itu saja." Ucapku dengan air mata tertahan,bagaimanapun aku seorang gadis,hatiku tetap tertekan dan aku takut kami tidak akan tahan dengan situasi ini, kami kembali berpelukan ,seakan akan besok  matahari tidak akan bersinar lagi.
Kami menghabiskan waktu mengobrol dikamar,aku tak ingin melepaskan pelukan,hanya beberapa waktu dalam kebersamaan,aku maklum,dan aku membiarkan Ken memelukku . Kami hanya berpelukan,sudah tidak ada kata kata yang bisa diucapkan,karena terlalu banyak kata dan tak tahu harus mulai dari mana.
"Waktu kita habis." Ucap Ken dengan sedih,meskipun mengatakan waktu habis,tapi dia tak melepaskan pelukkannya. "Ya,satu jam ternyata hanya sekejap " aku berusaha merelakan kepergian Ken,aku selalu tabah,tak pernah sekalipun aku menunjukkan air mata didepannya.
“Zaijian,wo cen de cen de hen ai ni ..."  Bisikku lirih,meskipun tak terdengar oleh Ken aku tetap mengucapkan kata cinta.
                                                                          ***
*  Bersolo Karir,Ken Zhu Kehilangan Sosok  F4*

aku membanting sebuah majalah yang menyudutkan Ken Zhu. Aku adalah fans nomer satu didunia,tak rela rasanya aku membaca berita seperti itu.
Seperti layaknya gadis gadis belia lainnya,akupun terkena demam f4,pemain Meteor Garden. Boyband yang sangat sangat membuatku berteriak teriak histeris.
pada suatu senja ,tiba tiba ada seorang pria yang meloncatin tembok rumahku. Mata kami bertautan,hatiku tersentak. Mimpikah ini? Batinku,sebelum aku bereaksi pria itu yang lebih cocok aku sebut cowok  menempelkan jari dibibirnya,tanda meminta aku untuk tak berteriak. Aku melihat beberapa orang yang terengah engah habis berlari, mereka menatapku dari jauh seakan akan ingin bertanya,dan benar saja salah seorang mendekati pagar dan mulai memberondongkan pertanyaan. "Dek,lihat cowok lari ga? Kemana?ke kanan atau ke kiri?"
Sebelum kujawab,ekor mataku melirik cowok yang berjongkok dibawah bungaku yang rimbun,sambil memejamkan mata dan berekspresi ngeri,sepertinya dia takut aku akan menunjukkan keberadaannya. " “Ke sana pak? Maksud bapak cowok yang berkaos putih kan?" "Iya iya,makasih dek,saya juga yakin dia lari,mana mungkin dia memanjat tembok setinggi ini,,terimakasih infonya." Ucapnya sambil berbalik dan memberi perintah untuk melanjutkan pengejaran. Karena memang tembok tamanku cukup tinggi dari luar,dan mustahil orang dengan mudah melompatinya,tapi entah dengan si cowok itu mungkin saja mempunyai ilmu meringankan diri atau dia bisa terbang,hingga dengan mudah meloncat dan bersembunyi yang membuatku kaget. Setelah sekumpulan orang pergi,aku langsung menyemprotkan selang kearah si cowok yang masih santai berjongkok. Aku lupa ,benar benar lupa akan keberadaanya,meskipun tadi sempet membuatku membantunya.
"Oiii... Sopan dong!" Teriak Ken terlonjak kaget,langsung berdiri dan mengibaskan badannya,dia tak menyangka gadis yang rela berbohong untuk menolongnya ini tega menyiramnya."Sen cing ping te sau ni!" Teriaknya marah menggunakan bahasa asing. Aku hanya diam,kaget,aku benar benar melupakannya.
Aku tau yang dia ucapkan. Mendengar dia mengatakan aku gadis gila,aku syok dan merasa emosi,enak saja... Sudah ditolong malah ngatain aku gila,dengan membabi buta aku semakin menyemprotkan air kearahnya,dia berlari keliling kebun sambil mulutnya tetap  mamaki maki dengan kata kata yang tak pantas didengar, setelah kemarahanku reda aku tertawa terbahak bahak,si cowok yang ternyata berwajah keren itu hanya bisa terpaku melihat kelakuanku. Setelah tawaku reda aku memandangnya dan melihatnya seperti tikus ke cemplung got,hanya saja tikusnya berwujud manusia paling sempurna ciptaan Tuhan. Tiba tiba mataku terbelalak, bukan menyesal,tapi aku mengenali dia,tapi mana mungkin,tadi sebenarnya aku sudah mengira itu dia ? Dia Ken Zhu? Ken Zhu F4? Aku mengucek mata,takut salah lihat, tapi kelakuanku membuatnya tertawa,sepertinya dia menikmati kekagetanku. Aku melupakan siapa dia dan langsung menyemprotkan air lagi,kali ini dia berlari sambil tertawa dan aku mengejarnya dengan tertawa terbahak bahak. Kami lupa,kalau kami belum saling mengenal dan dia orang asing yang sembunyi di kebunku.
“Ni jiao shenme mingzi?” Katanya sambil mengulurkan tangan.,dengan ramah mengajak berkenalan. Aku terkesima dan tersentak,tak menyangka dia akan berlaku ramah seperti itu.
Dengan wajah malu aku menyambut keramahannya, " wo she aini" .
Ups... Aku menutup mulutku.
Ken memandang bajunya yang basah kuyup,dan aku bisa menebak apa yang dia pikirkan. Duebuqi,kataku dengan terpatah patah, dan aku langsung menyambar handuk yang terjemur diteras dan memberikannya,disaat dia sibuk mengeringkan badan aku berlari ke kamar kakak ku, dan membongkar lemarinya,biar saja kalau kak yan mengamuk,toh dia tidak bakalan bisa marah sama aku. Pikirku dan melanjutkan mengacak acak mencari celana dan kaos,tak lupa menyambar celana dalam baru yang tersimpan dilaci,untunglah kakakku orang yang suka menyimpan hal hal seperti itu.
Aku berlari lagi dan melihan Ken duduk dilantai dengan handuk melingkar dilehernya. Sumpah,aku masih seorang gadis yang baru gede,tapi... Sepertinya panah cinta menancap di jantungku,aku jatuh cinta. Tapi seperti kata mama,aku masih gadis kecilnya belum boleh pacaran,lagian ini juga mustahil,dia Ken zhu,dan aku tau siapa dia.
Setelah  menceritakan kronologisnya dan mendapat ijin menginap dari mamaku,Ken mengabarkan kalau dia baik baik saja dan sedang menikmati tenangnya tanpa menyebutkan keluargaku. Manajernya marah marah tapi tak bisa berbuat apa apa karena Ken dengan tidak sopannya menutup telpon.
Kejadian itulah yang membuatku dekat,kami bersahabat ,karena tak ingin diusik media masa persahabatan kami pun tidak pernah diungkapkan. Karena seringnya bercanda,meskipun hanya lewat internet,lewat sms kami menjadi saling terikat,entah bagaimana awalnya,kami sudah menjadi sepasang kekasih. Aku bahagia begitupun dia, di sela sela jadwal yang padat dia menyempatkan diri menghubungi aku.

Sehari,sebulan Setahun pun berlalu, tahun berikutnya terlalui,tahun berikutnya lagi terlewati, kami berdua hanya bisa berkomunikasi lewat media,sakit kadang melihat dia beradegan mesra dengan lawan mainnya,meskipun hanya akting. Berbagai peristiwa kadang membuatku menangis,tapi aku tetap bertahan karena aku sudah terlanjur memberikan cintaku padanya,Di tahun ke lima,aku mulai jenuh dengan semua pemberitaan yang selalu mengaitkan dengan lawan mainnya,kadang aku tidak bisa memastikan apakah aku mempercayai atau tidak. Perbedaan kami semakin menjadi jurang,bukan hanya karena kami berbeda negara,tapi komunikasi yang dulu menjadi landasan cinta pun semakin sulit.

Lima tahun kebersamaan kami, tanpa masa depan,tanpa harapan,aku merasa lelah,dia merasa lelah, disaat hubungan kami memanas ,tiba tiba ada berita yang mengguncangku, aku membaca tabloid aku membaca berita tentang kedekatannya dengan seorang artis lawan mainnya membuatku memuntahkan semua gejolak amarah. 

Dulu hal itu bisa aku terima,tapi kini,kelelahan batin membuatku ingin berteriak. Aku membaca dia tinggal seapartemen,aku tidak bisa menerima hal itu lagi. Aku tidak tahan dengan sikap dia yang cuek seperti itu. Dia tidak bisa mengakuiku tapi dengan bebasnya dia bersama dengan seorang wanita lain,aku tau,pasti ini adalah rekayasa seperti sebelum sebelumnya,tapi yang membuat ini berbeda ,sepertinya Ken menikmati kebersamaan mereka,dan tak mau susah susah menjelaskan padaku lagi.

“Ken!” Teriakku histeris ... “Kenapa kamu jahat banget sih sama aku? Kenapa? Aku salah apa?” Aku sesenggukan menahan laju air mata yang tak bisa aku bendung. "Duebuqi,aku menyerah,aku tidak sanggup mempertahankanmu" ucapnya lirih dan meninggalkanku dalam tangis.

“Aku tidak pernah memintamu memilih  aku, tapi kamu memaksa,memilihku dan berjanji akan tetap bersama?...tapi kenapa kamu sekarang pergi?” Aku tetap mempertanyakan kepergiannya,meskipun tak sedikitpun dihatiku ingin memintanya kembali memperjuangkan cinta,karena percuma,jurang perbedaan itu tak bisa di lalui lagi ,jempatan yang pernah kami berdua rangkai pun sudah rapuh. Yah hanya seperti itu cintaku berakhir,hanya sepatah kata maaf yang dia ucapkan,hanya sepatah maaf membuatku patah hati.
Aku menarik napas, menatap nanar kepada satu titik,Sebersit kenangan menyakitkan melintas dipikiranku. Kukibaskan kepala agar bayangan itu pergi, masih menyakitkan untuk aku kenang.
Sudah sepuluh tahun kisah ini aku tutup,tapi adakalanya tutup yang tertumpu rapi pun goyah dan membuat celah .

0 komentar: