Kamis, 19 Juli 2012

AKU : BELAJAR MENCOBA MENULIS

   Beberapa waktu lalu ngobrol sama mba Dewie Sekar,trus mau belajar bikin puisi,tapi tetep ga bisa deh,secara aku kalau lagi ga galau ga bisa nulis ,dan takutnya ada yang marah atau tersinggung dengan puisiku,tapi kata mba Wie cuek saja.
Jadilah aku berhayal tentang  mantan ( catat :  mantan disini adalah namja namja korea yang pernah membuatku dan beberapa temenku seperti orang sinting,jadilah muncul nama bae Yong  Jun dan T.O.P BigBang deh,hem...
Jadi jika ada kesamaan nama dan tokoh ,ini hanya kebetulan belaka (seperti disinetron sinetron ntuh)


Ada apa denganmu,
ada apa denganku,
aku tak tau pasti,
hanya satu yang kuyakin,
aku mencintaimu tanpa kata,
aku mencintaimu meskipun dengan luka.

 Kenangan memang untuk di ingat,
jadi jika tiba tiba aku mengikat sesuatu akan dirimu
tidak perlu merasa bersalah... 

 Cintailah aku jika kau ingin aku bahagia,
tinggalkan aku jika kau tak sanggup membuat aku bahagia,
setidaknya aku tak lama terluka dalam asa.

 Merasakan kau mulai menjauh dari diriku membuatku terluka,
merasakan kau pergi tanpa kata membuatku berkata,
cinta tidak adil.

 Aku wanita,hadir dengan penuh cinta,
aku wanita ingin di balas cinta,
tapi apa daya aku wanita yang harus rela hancur karena cinta,
tapi aku wanita,
tegar untuk segala trauma.

 Biar aku pergi darimu,
tapi biarkan aku tetap memandangmu dengan penuh rindu.


 Aku berjanji untuk melepaskan kau pergi,
aku berjanji tak ada yang perlu disesali,
tapi aku tidak berjanji untuk berhenti mencintai .


 Keberanian mencintaimu mengguncang jiwaku,
berkata jujur meluluhkan harapan yang pernah kupegang erat. 


 Aku tidak meminta kau membalas semua rasa ini,
tapi biarkan rasa ini tumbuh indah direlung hatiku. 


 Kupandang langit kelabu,
burung beterbangan kesana kemari,
aku tak tau apa yang membuatmu ragu,
tapi percayalah cintaku takkan perlu tahu .


Aku bahagia mengetahui kau mengingatku,
memperhatikan aku,
meskipun tanpa kau tahu bahwa itu sangat berarti buatku,
cukup tanpa lebih.


 Aku mencintaimu,
tak harus kau mencintaiku,
seperti bulan tak harus bersama matahari untuk berbagi terang.


 Mencintaimu adalah anugrah yang pernah kumiliki,
kehilanganmu adalah kebahagian yang tertunda.

 Semanin aku mencintaimu ,
semakin aku membenci diriku,
semakin aku membenci diriku,
semakin aku bersembunyi dalam hayalku.

 Mencintaimu adalah suatu keberanian,
melupakanmu adalah suatu keharusan,
seperti matahari dan bulan tak bisa beriringan,
demikian aku hanya bisa menjadi bayanganmu.

 Aku merindukanmu ,
bahkan di saat kau tak pernah mengingatku.

 Seperti buku yang terbuka,
tak akan berguna tanpa kau baca,
demikianpun cintaku,
tak kan berarti tanpa kau pahami hatiku.

 Menggenggam harapan membuatku bahagia,
melepaskan harapan itu membuatku sadar,
aku harus bangun dari mimpi hayal.