Sabtu, 20 April 2013

Rasa Yang Tertinggal

Aku memandang wajahmu di layar laptopku dan berharap tidak ada emosi yang menggelanyut. Aku salah telah mengatakan aku baik baik saja. Aku membenci ucapanku yang membuatmu berpaling dariku. Aku merindukanmu , merindukan hadirmu . Merindukan segala yang ada padamu , namun aku tahu , ini hanya rindu semu yang hadir diantara hingar bingar yang kudengar. Segala angan tentangmu tak pernah pudar. Masih lekat dalam anganku. Tersusun indah berbentuk kenangan. Kenangan yang selamanya akan menjadi kenangan.

Aku memandang secangkir kopi, kopi menjadi temanku kini , menemaniku dan membuatku tersenyum. Aku tak bisa bersamamu berbagi rasa. Namun aku bersama secangkir kopi untuk berbagi duka. Aku mengecap kopi dan menikmati sensasi rasanya. Manis , pahit terasa pekat. Bahagia, satu kata yang aku berikan setiap tegukan. Sebelum aku merasakan sakit yang menyengat.

Segenggam asa mengiringi langkahku kini. Aku mencoba meraba didalam kegelapan hatiku. Mencari makna yang pernah terangkai.
Kenangan akan hadirmu membuatku tak kuasa berpaling. Cintaku begitu kuat mencekam sanubariku. Cintaku begitu melilit bagai kait yang tak mudah terlepas . Hatiku sakit namun tak kuasa melepaskan simpul yang tak sadar semakin aku kencangkan.

Anganku melayang jauh saat perjumpaan kita, aku jatuh cinta kepadamu. Jatuh cinta tanpa tahu nyata . Aku mencintaimu tanpa aku duga. Tanpa aku sangka semua berjalan tak kuasa aku tahan.
Pertemuan denganmu membuatku semakin memendam rasa. Aku sadar antara kita begitu dalam jurang membentang. Aku menyadari itu,namun hatiku sungguh tak peduli.
Pertemuan denganmu kini meninggalkan luka,luka yang tak pernah ingin aku sembuhkan. Luka yang membekas dan membuatku menyerngit menahan sakit. Sakit yang mengandung candu. Candu yang tak ada penawarnya , candu yang membuatku semakin merana. Benar aku telah kecanduan rasa sakit, kecanduan sakit akan mencintaimu.

Kini semua berakhir,tak ada cinta untukku. Tak ada rasa sedikitpun darimu. Aku menerima dengan anggukan dan air mata. Aku tak memaksa cintaku. Aku membiarkan kamu terbebas dari cintaku. Cinta tidak pernah egois , hanya hati yang tak bisa menerima kenyataan.

Tetaplah menjadi sesosok yang baik dimataku. Tetaplah menjadi sesosok yang sungguh pantas kuberikan cinta tulusku. Aku bodoh dan kamu sungguh bodoh. Aku membiarkan hatiku terluka dan kamu membuat luka bertambah perih. Kupu kupu indah yang dulu berterbangan di hatiku kini sayapnya telah patah,tak bisa terbang untuk mencari cintanya.

Kini aku tertatih menjauh dari cintamu. Aku tak pernah sudi , namun nyata yang harus ku jalani membuatku melangkah. Aku melupakan cinta yang tak seharusnya ada antara kita. Rasa yang pernah ada kini tetap tersisa. Meski tanpa ada cinta yang nyata.

0 komentar: