Kamis, 11 April 2013

Sesal

Mungkin, ada kata yang tertulis yang telah melukaimu. Mungkin, ada lisan terucap yang menyakitimu. Aksara yang tertulis bahkan telah terhapus, namun mungkin tak akan pernah hilang dari anganmu. Ucapan bahkan sudah tak terdengar, namun mungkin tak akan bisa dilupakan olehmu. Maaf, jika kealpaanku menghancurkan segala hubungan yang terjalin.

Harus berapa banyak air mata yang mengalir? Harus berapa kali aku tersedu? Tidak cukupkah kata maaf dariku? Tidak cukupkah pengakuan salahku? Rasa sedih ini bukan semu. Sungguh aku sendu.

Maaf...
Kesekian kali aku hanya mampu meminta maaf. Membaca maafku pun sudah tak membuatmu bergeming?
Aku menyadari kata yang kuucapkan begitu menyakitkan bagimu. Namun, tidak pernahkah kau berpikir jika aku sungguh menyesal. Ini pun membuatku terluka. Ini bukan tentang cinta. Ini tentang hati, yang juga sakit.

Apakah hubungan yang kita jalin sedemikian rapuhnya?
Mungkin benar aku tak mengenalmu seperti yang engkau katakan dan mungkin juga benar aku tak begitu mengerti tentangmu. Tapi apakah kamu juga mengenal baik tentangku? Aku si gadis manja yang selalu membuatmu ingin mencubit pipiku.

Tidakkah kamu tahu, tingkahku ini pasti selalu membuatmu ingin menjitak kepalaku? Tidakkah kamu tahu, apa yang aku ungkapkan sebagai protesku itu adalah sifat manjaku?
Tidakkah kamu tahu, aku bukanlah orang yang mudah menyakiti?
Aku akan sangat bersedih jika aku tahu kamu tak tahu semua hal itu.

Apakah celotehku tentangmu harus terhapus?
Apakah celoteh manjaku pun harus kusimpan?
Aku seperti burung yang dipaksa berhenti berkicau di pagi hari.

Luka, sakit, kecewa bukan hanya kau yang rasa. Kekecewaan yang aku rasakan lebih besar dari yang engkau pikirkan. Aku menyesali semua yang sudah aku lakukan. Aku menyesali segala rasa yang tak mungkin pernah kembali ke sedia kala.
Ini bukan cinta. Ini tentang hati. Ini bukan rindu. Ini pilu. Ini bukan duka. Ini luka. Kehilangan segala rasa tentangmu membuatku membisu.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

sabar... ya ai... :)

Anonim mengatakan...

hmm.. keep calm. dennis masih ada ai